Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pangdam Tanjungpura: Netralitas TNI di Pilkada Harga Mati

Oknum TNI yang melakukan pelanggaran saat pilkada bakal diberi sanksi tegas.

26 Januari 2018 | 15.59 WIB

Sejumlah anggota Polri dan prajurit TNI mengikuti apel gabungan pergeseran pasukan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, 18 April 2017. Sebanyak 62 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Perbesar
Sejumlah anggota Polri dan prajurit TNI mengikuti apel gabungan pergeseran pasukan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, 18 April 2017. Sebanyak 62 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Palangka Raya - Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi menjamin netralitas TNI pada pelaksanaan pilkada serentak 2018. Netralitas TNI disebutnya sebagai harga mati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Jangan ragukan netralitas TNI. Komitmen TNI sudah jelas ditegaskan mulai dari pimpinan, Panglima TNI, sampai dengan yang paling bawah," kata Supriyadi di Palangka Raya, Jumat, 26 januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Netralitas Jaksa Dianggap Krusial di Masa Pilkada
Jenderal bintang dua ini kembali menegaskan netralitas TNI dalam pelaksanaan pilkada menjadi harga mati. "Nanti tidak ada TNI yang terlibat dalam tataran politik praktis," kata Achmad.

Dia menambahkan, jika ada oknum TNI yang terbukti melakukan pelanggaran, sanksi tegas akan dikenakan kepada yang bersangkutan.

Terkait antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban pada pelaksanaan pilkada di Kalimantan Tengah, Achmad menyatakan pihaknya siap membantu menambah pasukan jika diperlukan.

Baca juga: 2 Calon Kepala Daerah di Pilkada 2018 Ini Hartanya Minus

"Satu batalyon dari Kostrad jika situasinya memaksa. Tapi melihat situasi yang ada, kami optimistis Kalimantan Tengah akan aman," ujar Achmad.

Dia pun berpesan agar masyarakat Kalimantan Tengah turut aktif menciptakan suasana aman dan nyaman selama proses pemilihan kepala daerah. Achmad mengimbau jangan sampai ada pihak yang membenturkan SARA saat pilkada. "Karena nanti rakyatlah yang menjadi korban," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus