Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pasien Anak Gagal Ginjal Dirawat di RSUD Moewardi Solo, Gibran Janji Monitor

Gibran juga mengatakan ia sudah menghubungi advokat pasien anak dengan gagal ginjal akut di Jakarta.

8 Februari 2023 | 12.57 WIB

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berinteraksi dengan elang bondol saat pembukaan Solo Safari, Jumat, 27 Januari 2023. Foto: Humas Pemerintah Kota Solo.
Perbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berinteraksi dengan elang bondol saat pembukaan Solo Safari, Jumat, 27 Januari 2023. Foto: Humas Pemerintah Kota Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan terus memantau perkembangan kondisi pasien anak dengan gagal ginjal yang saat ini masih dalam perawatan di RSUD Dr Moewardi Solo. Namun Gibran juga memastikan bahwa pasien anak itu bukan termasuk gagal ginjal akut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Itu belum bisa dibilang akut, lho. Anaknya sedang kami monitor. Anaknya punya riwayat sebelumnya, kayaknya pernapasan juga," kata Gibran kepada awak media di Balai Kota Solo, Rabu, 8 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gibran juga mengatakan ia sudah menghubungi advokat pasien anak dengan gagal ginjal akut di Jakarta. Ia mengungkap, advokat itu mengharapkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dapat terus memantau kondisi pasien anak dengan gagal ginjal itu.

"Tapi kemarin wes tak (sudah saya) telpun advokate, intinya minta dimonitor aja dan berterima kasih untuk itu. (Pasien) Belum akut, sudah menunjukkan gejala perbaikan kok. Tenang wae (saja) kami monitor terus," ucap Gibran lagi.

Saat ditanya terkait riwayat obat yang pernah dikonsumsi pasien anak itu, Gibran belum menjawab secara pasti apakah hal itu sudah ditanyakan kepada pihak keluarga pasien atau belum. 

"Mengko ya, kayake iya (nanti ya, sepertinya iya). Pokoknya kami monitor semua tapi yang jelas tadi (pasien anak) belum akut. Sekarang sudah menunjukkan gejala perbaikan dan memang punya riwayat (kesehatan)," tuturnya.

Ihwal peredaran obat sirop Praxion yang telah dilarang pemerintah, Gibran mengatakan sejauh ini Pemkot Solo sendiri sudah ada imbauan untuk penarikan obat tersebut. Namun ia tidak menampik kemungkinan masih ada yang beredar.

"Semua sudah ditarik tapi yang namanya ibu-ibu kadang-kadang obat belum habis masih disimpan. Itu zamannya pertama-pertama, istriku juga masih nyimpen yang namanya Termorex, Praxion, semua. Padahal anakku yo ngombe kui (ya minum itu) terus. Lha yo medeni to (lha iya mengerikan kan?)" ucapnya lagi.

Namun Gibran memastikan Pemkot Solo akan terus memantau. Jika ternyata obat sirop yang dilarang pemerintah masih beredar, dipastikan akan diminta untuk segera ditarik.

"Nanti kami monitor terus kalau masih ada di apotek, toko, kita tarik. Harusnya sudah nggak boleh. (Untuk inspeksi mendadak?) Iya pasti. Melibatkan semua, dinas (Dinas Kesehatan Kota Solo), BPOM," katanya.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus