Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sektaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah mengatakan bahwa keputusan koalisi dan kebijakan politik melibatkan seluruh elemen terutama dengan partai politik yang memiliki kekuatan di parlemen. Sebagai partai nasionalis, PDIP ingin menggandeng seluruh kekuatan Bangsa Indonesia.
Baca: PDIP Bicara Hubungan Megawati dan SBY Selama Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tetapi mengenai cara dan kerja sama politik terkait dengan kabinet, keputusan final ada di presiden terpilih selaku pemegang hak preogratif untuk menyusun kabinet," ujar Basarah di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Sabtu, 8 Juni 2019.
Ia mengatakan PDIP menyerahkan keputusan mengenai koalisi kepada presiden terpilih yang akan ditetapkan pada 20 Oktober tahun ini. Untuk koalisi dengan partai Demokrat, kata Basarah, selama ini PDIP sudah sering bekerja sama dengan Partai besutan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY itu .
"Banyak teman-teman saja yang tidak tahu bahwa di kerja sama pemilu gubernur, pemilu wali kota dan bupati kita sudah banyak bekerja sama dengan Partai Demokrat dalam mengusung pasangan calon Kepala daerah," katanya.
Basarah menyebutkan bekerja sama dengan Demokrat sebenarnya bukan hal baru bagi partai berlambang banteng ini.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan sampai saat ini partai berlambang mercy itu belum pernah melakukan pembicaraan secara resmi akan berkoalisi dengan oposisi atau bergabung ke pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demokrat, menurut Ferdinand, lebih dulu fokus menyelesaikan kewajiban sosial keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono atas meninggalnya Ani Yudhoyono. “Partai Demokrat saat ini fokus kepada menyelesaikan kewajiban sosial keluarga besar SBY atas berpulangnya Ibu Ani,” tutur Ferdinand saat dihubungi, Sabtu, 8 Juni 2019.
Baru setelah menyelesaikan kewajiban sosialnya pada Ani, kata Ferdinand, Partai Demokrat akan kembali melanjutkan percaturan politiknya. Saat itu tiba, ia memastikan akan ada perkembangan yang akan mereka sampaikan.
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebelumnya menyambut positif kemungkinan bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi partai pendukung pemerintah. Mereka menilai langkah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menghadiri open house Presiden Jokowi dan berkunjung ke kediaman Megawati merupakan gesture politik yang baik.
Baca: Soal Peluang Demokrat ke Kubu Jokowi, PDIP: Megawati Tidak Dendam
"Tentu ini akan semakin menyejukkan suasana politik yang agak memanas akhir-akhir ini," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq ketika dihubungi Tempo, Kamis, 6 Juni 2019.