Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pencoblosan pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah serentak di 270 daerah, besok. Sebagian daerah penyelenggara pilkada itu masuk kategori zona merah atau berisiko tinggi terjadi penularan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Di Jawa Barat, dua dari delapan daerah yang menggelar pemilihan masuk dalam zona merah wabah. Keduanya adalah Kabupaten Karawang dan Depok. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada daerah penyelenggara pilkada di Depok dan Karawang bersiaga karena wilayah mereka masuk dalam peta risiko tinggi penularan virus.
”Depok dan Karawang akan kami beri status siaga dalam pelaksanaan pilkada,” kata Emil—sapaan Ridwan Kamil—saat konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat, kemarin.
Daerah lain di Bandung yang juga menggelar pilkada adalah Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Indramayu, Tasikmalaya, dan Pangandaran. Total pemilih di delapan daerah ini mencapai 11,6 juta orang, yang tersebar di 32.305 tempat pemungutan suara.
Keenam daerah itu tidak masuk zona merah wabah. Tapi daerah tersebut bertetangga dengan wilayah berisiko tinggi penyebaran virus. Ada enam daerah di Jawa Barat yang berstatus zona merah, yaitu Kota Bandung, Garut, Tasikmalaya, Majalengka, Depok, dan Karawang. “Jadi, enam daerah zona merah. Sisanya membaik,” kata Emil.
Sesuai dengan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, saat ini ada 24 daerah penyelenggara pilkada yang berstatus zona merah. Lalu terdapat 189 daerah penyelenggara pilkada yang masuk kategori berisiko sedang terhadap penularan virus.
Menurut Emil, pemerintah daerah yang menggelar pilkada di wilayahnya sudah mengantisipasi potensi penularan saat pencoblosan. Misalnya, pemda bekerja sama dengan KPU menggelar rapid test kepada seluruh petugas penyelenggara pemilu. Ketika hasil tes cepat terhadap petugas penyelenggara pemilu itu dinyatakan reaktif, petugas tersebut langsung diganti. Lalu petugas itu akan menjalani tes swab serta melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil pemeriksaannya keluar. “Saya kira hal ini menunjukkan bahwa antisipasi dari KPU ini memang sudah sangat baik,” ujarnya.
Antisipasi lainnya, kata Emil, pemerintah mengimbau pemilih tidak berlama-lama berada di TPS. Pemerintah provinsi juga meminta penyelenggara pemilihan menerapkan penghitungan suara secara elektronik untuk menghindari kerumunan di TPS.
“Antisipasi dan simulasi sudah kami lakukan, tinggal kedisiplinan saja,” kata Emil.
Kedisiplinan yang dimaksudkan Emil adalah tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun. Ia sudah mengingatkan bahwa pengabaian terhadap protokol kesehatan saat pencoblosan akan memicu penularan virus corona.
Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Alimubarok, mengatakan penyelenggara sudah mengantisipasi potensi penularan virus saat pencoblosan. Bentuk antisipasi itu, antara lain, adalah petugas TPS akan dilengkapi dengan alat pelindung diri, seperti baju hazmat, masker, dan sarung tangan. “Alat pelindung diri sudah siap dan semuanya sudah berada di tingkat desa atau kelurahan. Satu hari sebelum pemilihan akan didistribusikan ke TPS,” katanya.
Ia menjelaskan, sebagian besar TPS juga berada di ruang terbuka. Kondisi tersebut diharapkan dapat mengurangi potensi penularan virus. “Ruang indoor juga enggak ada masalah. Yang penting areanya bisa memenuhi protokol kesehatan, seperti sirkulasi udara,” ujar Rifqi.
Adapun Pemerintah Kota Depok optimistis penularan wabah saat pencoblosan dapat ditekan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemda adalah bekerja sama dengan tim pemburu Covid-19 Kepolisian Resor Depok untuk mengawal pelaksanaan pencoblosan.
Tim itu beranggotakan 1.098 orang, gabungan dari personel TNI dan Polri di Depok. Dua anggota tim pemburu akan ditempatkan di setiap TPS. Mereka akan membantu petugas lingkungan masyarakat yang berjumlah 16 orang di setiap TPS.
Penanggung jawab sementara Wali Kota Depok, Dedi Supendi, mengatakan tim tersebut akan masuk dalam anggota pengawal program Kampung Siaga Covid-19.
AHMAD FIKRI (BANDUNG) | ROBBY IRFANY | RUSMAN PARABUEQ
Siaga Pemilihan di Zona Merah Wabah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo