Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memulai kick off pembangunan Persemaian Mentawir, yang bakal jadi penyuplai bibit untuk rehabilitasi lahan dan pemulihan lingkungan di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN. Pembangunan ini melibatkan perusahaan tambang yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kerjasama dengan dunia usaha itu sangat terukur dan kecepatan pembangunan bisa dikontrol sebaik baiknya," kata Siti dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persemaian ini berlokasi di Kawasan Hutan Produksi di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Presiden Jokowi meninjau lokasi ini pada 14 Maret lalu.
Saat itu, Kepala Negara berharap persemaian ini dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon dalam 6-7 bulan ke depan. Dari bibit kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan.
Jokowi mengatakan pembangunan IKN ini akan diawali dengan merehabilitasi hutan yang ada, agar area di IKN kembali ke fungsi semula. "Sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur, yang homogen,” kata dia.
Kementerian lalu menyiapkan lahan seluas 120 hektare di kawasan ini. Sarana utama persemaian yang akan dibangun yaitu seluas 32,5 ha untuk memproduksi bibit lebih kurang 15 juta batang per tahun.
Siti kemudian menyebut skema KPBU yang melibatkan Indo Tambangraya juga menjadi company branding dan kompensasi kewajiban dari perusahaan. "Juga bisa bagian dari pengurangan kewajiban, maupun kontribusi secara kolektif dari dunia usaha," ujarnya.
Saat ini, pemegang saham pengendali Indo Tambangraya adalah Banpu Minerals (Singapore) Pte Ltd dengan jumlah kepemilikan 65,143 persen. Untuk selanjutnya, Indo Tambangraya akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sampai hari ini, Kementerian Pekerjaan Umum telah mulai membangun waduk untuk sistem water supply pembibitan. Sementara Kementerian Lingkungan sudah membuat bedeng pengumpulan bibit sementara dengan kapasitas hingga 1 - 1.2 juta batang.
Kementerian Lingkungan juga sedang meminta listrik PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN agar bisa masuk ke area persemaian. Biayanya dari Kementerian LHK.
Siti juga menyebut Persemaian Mentawir ini merupakan proyek kedua. Proyek pertama dibangun di Rumpin Bogor atas kerjasama Kementerian Lingkungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan April Group, bagian dari Royal Golden Eagle (RGE) Group yang didirikan taipan Sukanto Tanoto.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini