Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, melabuhkan dukungan kepada Ganjar. Ia mengkritik pemerintahan Jokowi di depan investor Amerika.
Sejumlah pengusaha yang mendukung Jokowi pada 2014 dan 2019 berbelok dukungan ke Ganjar. Punya kedekatan dengan PDIP.
Menteri-menteri Jokowi hingga kelompok relawan pun pisah jalan. Mereka sampai bersiap mundur dari jabatan masing-masing.
BERBICARA di depan sejumlah pengusaha asing di Amerika Serikat pada awal Oktober lalu, Andika Perkasa mengkritik kebijakan pemerintah pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ini menyinggung kebijakan penghiliran atau hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel, yang membuat mitra dagang Indonesia mempermasalahkannya. Pada 2021, Andika mencontohkan, Indonesia digugat Uni Eropa lantaran menyetop ekspor bijih nikel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para investor menyebutkan kebijakan itu tak efektif dan berdampak bagi sektor lain. Menanggapi keresahan para mitra bisnis Indonesia itu, Andika mengatakan presiden yang menggantikan Joko Widodo harus menampung masukan untuk memperbaiki kebijakan pemerintahan saat ini. “Mas Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud Md. akan mempercepat, memperbaiki, dan menyempurnakan berbagai program dari pemerintahan Pak Jokowi,” kata Andika kepada Tempo pada Kamis, 2 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andika terbang ke Amerika untuk mempopulerkan nama Ganjar sebagai calon presiden kepada para investor. Sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md., yang ditunjuk pada September lalu, tugas Andika mensupervisi deputi bidang politik dan hukum. Mengenalkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu ke forum internasional adalah tugas pertama Andika sebagai bagian dari tim sukses Ganjar-Mahfud.
Andika dianggap memiliki jaringan yang luas di Amerika. Studi S-2 dan S-3 ia tempuh di Norwich University pada 1999 dan The George Washington University. Karena itu, bahasa Inggris-nya fasih dan jaringan militernya juga luas di Negeri Abang Sam.
Namun, sepulang dari Amerika mempromosikan Ganjar, Andika menerima teguran dari Presiden Jokowi yang disampaikan melalui tiga pebisnis yang dekat dengannya. “Katanya, Istana tidak berkenan dengan pernyataan saya,” ujar Andika. “Saya balik sampaikan, Pak Jokowi sudah terbiasa dievaluasi, tidak perlu diambil hati.”
Mengenal Jokowi sejak 2013, Andika dan Jokowi memiliki sejarah hubungan panjang. Ketika Andika menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat pada 2013, Jokowi pernah meminta bantuannya agar TNI bersikap netral dalam pemilihan presiden 2014, pemilihan presiden periode pertama Jokowi setelah dua tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta. Andika tak membantah informasi tersebut.
Dua hari setelah dilantik menjadi presiden pada 22 Oktober 2014, Jokowi menarik Andika sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Sejak itu hubungan keduanya makin erat. Pada 2018, Jokowi mengangkat Andika sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat hingga menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat, sampai menjadi calon tunggal Panglima TNI pada 2021.
Di akhir masa jabatannya pada 2022, Andika menunjukkan tanda-tanda pisah jalan dengan Jokowi. Purnawirawan jenderal ini menolak membantu skenario perpanjangan masa jabatan presiden sampai tiga periode. Kala itu permintaan datang dari pelbagai pejabat di lingkaran Istana. “Saya kecewa ada wacana tiga periode itu. Setelah jadi Kepala Staf AD dan Panglima TNI, tugas saya menjaga muruah presiden,” ucap Andika.
Setelah itu, Andika mulai intens berkomunikasi dengan para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “PDIP juga menolak presiden tiga periode,” kata Andika. Setelah pensiun, Andika berniat menjadi politikus dengan bergabung ke partai banteng. Ia mengutarakan keinginannya itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika mereka bertemu pada Februari lalu.
Andika tak membantah kabar ihwal pertemuannya dengan Megawati. “Kami berdiskusi banyak hal, seperti soal pertahanan,” tuturnya. Nama Andika pun masuk bursa calon wakil presiden setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada 21 April lalu. Peluangnya meredup setelah koalisi partai pendukung Ganjar terbentuk, yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembangunan.
Selain Andika, sejumlah orang dekat Jokowi memutuskan mendukung Ganjar dibanding Prabowo Subianto, calon presiden Partai Gerindra yang sejak awal diinginkan Jokowi. Salah satunya Arsjad Rasjid. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menjadi komandan tim pemenangan Ganjar.
Kepada Tempo, Arsjad mengaku telah meminta restu langsung kepada Jokowi ikut menyukseskan Ganjar ketika keduanya bertemu dalam acara penyerahan Peta Jalan Indonesia 2045 di Ibu Kota Negara Nusantara, Kalimantan Timur, pada 22 September lalu. “Beliau menyilakan saja,” ujar Arsjad pada Senin, 16 Oktober lalu.
Waktu itu Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengumumkan Arsjad sebagai ketua tim pemenangan Ganjar. Arsjad mengaku belum pernah diajak bicara secara resmi dengan koalisi partai pendukung Ganjar untuk jabatan itu. Arsjad baru tahu ia ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan ketika sedang mengurus acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Jakarta.
Seorang pengusaha Kadin memberi tahu bos Indika Energy itu mengenai penunjukannya sebagai pemimpin tim pemenangan Ganjar lewat pesan pendek. Arsjad lalu menelepon Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Arsjad baru menyetujui penunjukannya setelah meminta izin Presiden di IKN itu. “Saya memang meminta waktu mengambil keputusan,” ucap Arsjad.
Rupanya, Jokowi juga yang menyorongkan nama Arsjad sebagai ketua tim pemenangan kepada Ganjar Pranowo. Waktu itu Jokowi masih menyembunyikan pilihannya mendukung Prabowo Subianto. Jokowi mengetahui Ganjar acap memperbincangkan nama Arsjad setelah PDIP menunjuknya sebagai calon presiden.
Arsjad memang dekat dengan Jokowi. Presiden pernah memintanya masuk kabinet pada awal perombakan kabinet periode kedua. Arsjad tak menampik ataupun membenarkan informasi ini. Ia hanya mengatakan tak terbiasa bekerja di pemerintahan.
Setelah Arsjad menolak tawaran menteri, Jokowi kabarnya mendorong dia menjadi Ketua Umum Kadin. Arsjad terpilih sebagai bos Kadin periode 2021-2026 mengalahkan Anindya Bakrie, anak sulung pengusaha dan mantan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Bagi keluarga Megawati Soekarnoputri, Arsjad Rasjid bukan orang asing. Keluarga Arsjad memiliki riwayat hubungan panjang dengan keluarga Megawati. Ayah Arsjad, H M.N. Rasjid, adalah tentara asal Palembang yang bersahabat dengan Taufiq Kiemas, suami Megawati. Dalam percakapan informal, Megawati memanggil Arsjad dengan nama kecilnya, “Acad”.
Saat koalisi Ganjar membentuk tim pemenangan, nama Wishnutama Kusubandio turut diusulkan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Ia mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berada di balik panggung meriah penampilan Presiden Joko Widodo dalam acara-acara besar nasional dan internasional. Panggung megah Asian Games adalah kreasi pendiri NET Mediatama Televisi itu.
Ganjar Pranowo mendekati Wishnutama menjelang masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah berakhir. “Saat ini saya belum bergabung sebagai bagian dari tim pemenangan calon presiden mana pun,” kata Wishnutama pada Kamis, 2 November lalu. Kini, ketika Ganjar resmi menjadi calon presiden, Wishnu belum bulat mendukungnya. Seorang petinggi partai pendukung Prabowo Subianto mengatakan Jokowi kurang sreg bila Wishnu membantu Ganjar.
Dari kalangan pengusaha, Denon Prawiraatmadja juga berada di barisan Ganjar Pranowo. Ia bagian dari pendukung Jokowi pada pemilihan presiden 2014 dan 2019. Di tim Ganjar, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia itu menjabat Deputi Operasi 247. Tugasnya mengurus transportasi kampanye, mengatur distribusi alat peraga, hingga menyiapkan kebutuhan saksi di tempat pemungutan suara.
Sebelum bergabung dengan tim Ganjar, bos Whitesky Aviation itu mengaku didekati utusan Prabowo Subianto. Bertemu dua kali dengan utusan itu, Denon tak langsung setuju. Denon akhirnya bergabung dengan tim Ganjar setelah dibujuk Arsjad Rasjid pada September lalu. “Arsjad adalah kawan lama saya. Ada kedekatan emosional,” ucap Denon.
Sebagaimana Arsjad, Denon kerap disebut sebagai orang dekat Istana. Wakil Ketua Umum Kadin ini bolak-balik dimintai masukan untuk sektor transportasi saat pandemi Covid-19 merebak. Denon juga sering membantu Jokowi di forum-forum internasional, seperti G20, B20, dan KTT ASEAN, untuk merumuskan peta jalan pariwisata serta sektor turunannya.
Di lingkup internal kabinet, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dikabarkan turut mendukung Ganjar walau tak terang-terangan. Lasarus, politikus PDIP yang kini Ketua Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan dua menteri itu pernah menyampaikan keinginan mereka mendukung Ganjar karena sama-sama aktif di organisasi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada. “Mereka sering dimintai masukan oleh tim Ganjar dalam merumuskan visi dan misi,” katanya. Budi dan Basuki tak menjawab permintaan konfirmasi Tempo.
Lain Basuki dan Budi Karya, lain pula Andi Widjajanto. Anggota Tim 11 yang membantu kampanye Jokowi pada 2014 dan 2019 dan kini Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini blakblakan mendukung Ganjar. Ia menjabat Direktur Politik 5.0. Di pos ini sebetulnya Andi meneruskan pekerjaannya sebelum Ganjar menjadi calon presiden, yakni memetakan dukungan di kalangan bawah.
Andi Widjajanto pun segera mundur dari jabatannya di Lemhannas. Pada Oktober lalu, dia berpamitan kepada Jokowi dan melaporkan bahwa ia tengah menyiapkan tim transisi kepemimpinan Lemhannas. “Proses transisi saya serahkan sepenuhnya kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara,” ujar Andi dalam acara pengarahan di kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober lalu.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Andi Widjajanto di Media Center TPN, Jakarta, 20 Oktober 2023. Antara/M Risyal Hidayat
Eko Sulistyo juga bersiap mundur dari kursi komisaris PT Perusahaan Listrik Negara. Eko adalah komandan tim lapangan relawan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Dia menyatakan mendukung Ganjar dan mendirikan rumah relawan Ganjar di Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta. “Saya sudah mengurus surat pengunduran diri ke BUMN,” tutur Eko kepada wartawan, Kamis, 26 Oktober lalu.
Eko sudah menyampaikan niatnya mendukung Ganjar kepada Jokowi. Presiden, kata teman-teman dekat Eko, menyilakan Eko mendukung Ganjar. Bahkan Jokowi mengatakan siap beradu strategi memenangkan calon presiden masing-masing.
Eko Sulistyo (kemeja hitam, kanan bawah) saat menghadiri Deklarasi Nasional Projo Ganjar, di Depok, Jawa Barat, 27 September 2023. Tempo/Adil Al Hasan
Kolega Eko di organisasi relawan Jokowi, Rambun Tjajo, juga kini berada di barisan pendukung Ganjar. Di depan Presiden dalam acara kumpul relawan di Restoran Rumah Kuring, SCBD, Jakarta, beberapa waktu lalu, Ketua Sekretaris Nasional Jokowi itu mengatakan Ganjar adalah calon presiden yang bisa melanjutkan program kerja Jokowi. Ia mengulang pernyataannya di depan Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Sekretaris Nasional pada September lalu. “Setelah itu, Pak Jokowi tidak pernah memanggil saya lagi untuk berdiskusi,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Hussein Abri Dongoran dan Egi Adyatama berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Bedol Desa Pendukung Jokowi"
----------
Artikel ini mengalami perubahan pada Ahad, 5 November, pukul 12.20. Sebelumnya tertulis bahwa Wishnutama bergabung di tim pemenangan Ganjar. Yang benar, Wishnutama belum bergabung dengan tim pemenangan Ganjar.