Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pengertian Asesmen, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Mengenal istilah asesmen dalam dunia pendidikan, yaitu proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang diraih peserta didik.

6 Januari 2025 | 13.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sekolah di Lebanon. Sumber: Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asesmen (assessment) merujuk pada istilah yang menyatakan kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Asesmen sangat penting untuk pengembangan program layanan bimbingan dan konseling. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asesmen juga diartikan sebagai penilaian yang dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada pendidikan. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

Pengertian Asesmen

Melansir Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, asesmen merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar melalui instrumen tes maupun non-tes. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam dunia pendidikan, asesmen didefinisikan sebagai proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang diraih peserta didik dengan kriteria tertentu. 

Senada dengan hal itu, berdasarkan JPBB: Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Budaya (2024), asesmen adalah komponen esensial yang menentukan mutu dan efektivitas dari proses belajar mengajar. 

Dalam konteks pendidikan, asesmen mencakup berbagai metode dan alat untuk mengumpulkan informasi tentang pembelajaran peserta didik.

Kemudian, menurut Noly Shofiyah dan Septi Budi Sartika dalam Buku Ajar Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran (2018) penerbit Umsida Press, asesmen merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk menginterpretasikan sekumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pengukuran untuk evaluasi terhadap sesuatu. 

Tujuan Asesmen

Pelaksanaan dari asesmen bertujuan untuk:

-   Mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik.

-   Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.

-   Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.

-   Memberikan pertanggungjawaban dari lembaga pendidikan kepada pihak-pihak terkait.

-   Sebagai dasar umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. 

Fungsi Asesmen

Asesmen dalam dunia pendidikan mempunyai sejumlah fungsi, meliputi:

-   Menilai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran yang telah diterapkan.

-   Sarana untuk memberikan umpan balik yang dapat membantu peserta didik dalam memperbaiki kinerjanya.

-   Membantu pendidik dalam merencanakan pengajaran yang lebih efektif.

-   Digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengajaran secara keseluruhan.

-   Membantu dalam mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bantuan tambahan atau intervensi khusus. 

Prinsip Asesmen

Prinsip-prinsip asesmen yang efektif terdiri dari: 

Validitas

Validitas adalah prinsip yang memastikan bahwa asesmen benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. 

Validitas dibagi menjadi tiga macam, yaitu validitas isi (semua aspek yang relevan), validitas konstruk (mengukur konsep teoritis yang dimaksud), dan validitas kriteria (korelasi asesmen dengan kriteria yang diharapkan). 

Reliabilitas

Reliabilitas merupakan prinsip yang mengacu pada konsistensi hasil asesmen ketika digunakan dalam kondisi yang sama. 

Asesmen reliabel akan menyajikan hasil yang serupa saat diterapkan kembali pada situasi yang sama. Reliabilitas bisa ditingkatkan dengan instrumen yang dirancang baik, instruksi jelas, dan melatih penilai. 

Keadilan

Keadilan adalah prinsip yang memastikan bahwa asesmen tidak bias dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik. 

Asesmen yang adil harus bebas dari bias ras, gender, atau budaya yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. 

Kepraktisan

Kepraktisan merupakan prinsip yang berhubungan dengan kemudahan pelaksanaan asesmen. Kepraktisan mencakup aspek-aspek, seperti waktu, biaya, dan ketersediaan sarana prasarana yang diperlukan. 

Pendekatan Asesmen

Terdapat beberapa pendekatan asesmen, meliputi: 

Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional dalam asesmen pendidikan biasanya menggunakan tes tertulis yang mengukur aspek kognitif dari pembelajaran. 

Tes tradisional cenderung fokus pada penilaian kemampuan peserta didik dalam mengingat fakta dan informasi serta menerapkan konsep pada situasi yang telah dipelajari. 

Pendekatan Otentik

Pendekatan otentik dianggap lebih relevan dengan situasi kehidupan yang nyata. Asesmen dengan pendekatan otentik memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif dari berbagai keterampilan, termasuk berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi. 

Jenis-Jenis Asesmen

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, asesmen dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

-   Asesmen diagnostik: penilaian yang dilakukan sebelum proses pembelajaran untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik.

-   Asesmen formatif: penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk perbaikan.

-   Asesmen sumatif: penilaian yang dilakukan di akhir periode proses pembelajaran untuk menilai pencapaian peserta didik.

-   Asesmen evaluatif: penilaian yang dilakukan untuk menilai efektivitas metode pembelajaran secara keseluruhan. 

Contoh Asesmen

Contoh penerapan asesmen, yaitu:

-   Asesmen diri: peserta didik menilai kemampuan dan pemahaman diri sendiri terhadap suatu materi pelajaran.

-   Asesmen antarteman: para siswa saling memberikan penilaian terhadap pekerjaan atau presentasi teman sekelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus