Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Persaingan para pasangan calon presiden dan wakil presiden mendekati kelompok perempuan makin meningkat. Kubu pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin ataupun Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno berlomba membuat program kampanye yang bertujuan mendekati para pemilih dari kelompok perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di kubu Jokowi-Ma’ruf, ada kelompok perempuan relawan bernama Perempuan Keren Bravo-5. Ketua Perempuan Keren Bravo-5, Kartini Sjahrir, mengatakan kelompoknya akan bekerja mengkampanyekan poin-poin keberhasilan Jokowi di bidang perempuan. "Misalnya, perbaikan kesehatan dasar perempuan, reformasi puskesmas, layanan rumah tunggu kelahiran, dan restrukturisasi posyandu," ujarnya dalam deklarasi yang digelar di Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deklarasi dihadiri oleh 500 perempuan serta sejumlah tokoh. Antara lain Presiden Direktur Mustika, Ratu Mooryati Soedibyo; politikus Partai Nasional Demokrat, Wanda Hamidah; dan politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Ida Fauziyah. Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir; dan Ketua Tim Bravo-5, Jenderal (Purnawirawan) Fachrul Razi; turut hadir dalam deklarasi itu.
Kartini mengatakan Perempuan Keren Bravo-5 nantinya tak akan menggunakan perempuan sebagai obyek politik dalam pemilihan presiden 2019. Perempuan sudah saatnya tidak hanya diposisikan sebagai orang yang mengurus ranah domestik rumah tangga. "Yang ingin kami bangun adalah perempuan sebagai subyek politik," kata adik kandung Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tersebut.
Saat ini, jumlah pemilih dari kelompok perempuan mencapai 93,1 juta atau sekitar 50,2 persen dari total suara pemilih. Hal itulah yang menyebabkan kubu Jokowi-Ma’ruf ataupun Prabowo-Sandiaga berusaha keras mendekati mereka.
Kubu Prabowo-Sandiaga Uno telah lebih dulu menggalang dukungan dari kelompok perempuan. Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga, telah lama gencar mendekati para perempuan. Mereka juga mempopulerkan istilah emak-emak atau perempuan paruh baya untuk aktif dalam gerakan politik.
Ia menyeru para perempuan pendukungnya untuk aktif mengajak para pemilih yang belum menentukan pilihan supaya mendukung Prabowo-Sandiaga. "Sebanyak 30 persen belum menentukan pilihan," ujar Sandiaga ketika menghadiri peluncuran situs Partai Emak-emak.
Partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga sebelumnya juga telah menyiapkan juru bicara khusus yang berfokus membicarakan masalah perempuan. Ketua Bidang Advokasi Perempuan Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengatakan tim juru bicara yang terdiri atas para perempuan itu akan menyerap aspirasi sekaligus menyuarakan isu perempuan. "Apa pun kebijakan Prabowo-Sandiaga harus mengutamakan perspektif gender dan kelompok rentan," tuturnya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA | DANANG FIRMANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo