Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
YOAQUIM Castro Calda adalah seorang penyair yang hidup di Lisbon, Portugis. Tapi dia tak terkenal, puisinya jarang termuat di koran-koran setempat. Maka, saking kesalnya, lelaki ini lantas pergi ke Gulben Kian Foundation - sebuah yayasan kesenian setempat. Dengan panjang lebar ditumpahkannyalah seluruh rasa putus asa, sambil tak lupa menggelar karyanya yang mengingatkan orang pada puisi anak-anak. Pada akhir kisah duka itu, ia meminta ongkos satu juta escudo - Rp 12,7 juta - untuk "bunuh diri". Lho? Ya, Calda, yang frustrasi ini, akhirnya memilih jalan itu. Uang sebanyak itu nantinya digunakan untuk membeli sepucuk pistol. beberapa butir peluru, lalu untuk ongkos kremasi mayatnya. Yang lebih kelewatan - agar namanya harum dan terpandang juga sebagai penyair - dimintanya pula agar acara pembakaran kelak dimeriahkan 20 badut dan sebuah orkes simfoni yang memainkan karya Mahler. Pengurus yayasan belum terlalu gila untuk tidak menolak permintaan gila Calda. Apa mau dikata, penyair ini pun kian frustrasi saja. F.S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo