Pokoknya, Pada 1990

Pokoknya, Pada 1990 DUA bulan setelah menjabat Gubernur DKI Jakarta, November 1987, Wiyogo Atmodarminto, 63 tahun, berkata pada TEMPO, "Becak masih tetap akan kami pertahankan. Oleh karena itu, kami usahakan agar becak jangan dibuang ke laut. Namun, kami juga mengharapkan becak bisa tertib." Agaknya, karena becak tak juga tertib, sekarang Wiyogo berpendapat becak mesti dihapuskan dari Jakarta. Sikapnya itu memang sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) DKI 1972, serta perda baru yang diputuskan dua tahun lalu. Dubes RI di Jepang 1983-1987 itu sampai tiga kali ditemui wartawan TEMPO Linda Djalil dan Ahmadie Thaha dalam berbagai kesempatan, untuk menanyakan pendapatnya tentang becak ini. Inilah rangkuman wawancara itu: Kapan Anda terakhir naik becak? Kalau tak salah, sebelum berangkat menjadi duta besar di Jepang. Apa benar menarik becak itu tak manusiawi? Ya, benar. Soal ada orang yang bilang itu manusiawi, biar saja, deh. Persepsi orang bisa berbeda. Yang jelas, persepsi saya seperti itu, persepsi Pemda DKI begitu. Kapan harkat manusia Indonesia ditinggikan kalau tak mulai dari sekarang. Di kota-kota besar yang lain, becak masih boleh. Berarti pemda di sana membiarkan tindakan tak manusiawi, dong? Ya, biar saja, biar saja di kota lain. Saya kan gubernur di sini, bukan di sana. Ada yang bilang tindakan menghapus becak itu tidak konstitusional, karena meniadakan pekerjaan seseorang, padahal UUD 45 menyebutkan setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan. Siapa bilang saya tidak konstitusional. Kan tindakan saya berdasarkan peraturan daerah. Kedudukan perda kan di bawah konstitusi? Oke, mereka boleh cari kerja, tapi jangan jadi tukang becak. Kan becak sudah tidak diakui di Jakarta. Anda tinggal di mana? Di Jakarta, kan? Berati Anda harus menjunjung tinggi hukum yang ada di Jakarta. Kalau tidak, saya usir Anda. Tidak konstitusional itu yang mana? Saya kan menjalankan misi DPRD. Kalau DPRD sudah sepakat dengan gubernur, kan artinya itu sudah menjadi amanat rakyat Jakarta. Kenapa penghapusan becak dilakukan dengan jalan paksa, main uber dan sebagainya? Soal pelaksanaan itu kedua. Prinsipnya dulu, dong. Akan saya katakan bahwa menarik becak itu adalah penghisapan manusia atas manusia. Apakah petugas yang kasar tingkahnya waktu menggaruk becak akan ditindak? Diberi peringatan keras, misalnya dengan sanksi tak naik pangkat pada waktunya. Menyita becak dari rumah orang dengan merusak pagar segala, kan melanggar hukum? Kalau ada buktinya, silakan, ajukan ke pengadilan. Kami dukung itu. Berarti penggarukan becak akan jalan terus? Kami akan turun terus, tapi kami juga memberikan kesempatan kerja. Selanjutnya, mereka jangan bergantung terus pada pemerintah, mereka juga harus punya kemauan. Kabarnya, di daerah kantung tertentu seperti kompleks militer Cinjantung, atau yang terkena proyek MHT, becak masih akan dibolehkan? Saya sudah memijet para wali kota agar selekasnya menentukan daerah kantung itu. Awal bulan depan mesti sudah selesai. Artinya, becak masih diizinkan di daerah kantung? Ya, itu cuma untuk sementara. Becak digiring dulu ke kantung-kantung itu. Tapi bukan berarti di Jakarta tetap akan ada becak. Di sana becak nantinya juga tak boleh ada, tapi bertahap. Untuk sementara, mereka masih boleh menikmatinya. Tegasnya, sampai kapan seluruh Jakarta bersih dari becak? Pokoknya pada tahun 1990. Itu saja.