Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Politikus PDIP Tak Ingin Berspekulasi soal Peluang Ormas Gerakan Rakyat Jadi Partai

Anies Baswedan tampak mengenakan jaket bomber berwarna oranye yang merupakan warna identitas ormas Gerakan Rakyat.

28 Februari 2025 | 13.02 WIB

Juru Bicara DPP PDIP Ahmad Basarah (tengah) dan Ronny Talapessy (kedua kiri) bersama Wasekjen Bidang Komunikasi Adian Napitupulu (kedua kanan) serta Politisi Guntur Romli (kanan) dan Andreas Hugo Pareira (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 25 Februari 2025. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Juru Bicara DPP PDIP Ahmad Basarah (tengah) dan Ronny Talapessy (kedua kiri) bersama Wasekjen Bidang Komunikasi Adian Napitupulu (kedua kanan) serta Politisi Guntur Romli (kanan) dan Andreas Hugo Pareira (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 25 Februari 2025. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PDIP Guntur Romli mengatakan tak ingin menilik pelbagai hal mengenai kemungkinan transformasi yang dilakukan ormas Gerakan Rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut, apa yang disampaikan eks gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam kegiatan deklarasi ormas Gerakan Rakyat sudah cukup menjelaskan bagaimana posisi dari ormas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mas Anies sudah mengatakan kejauhan. Jadi, kami tak ingin berspekulasi," kata Guntur saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Februari 2025.

Ia menegaskan, didirikannya ormas Gerakan Rakyat tak membuat PDIP merasa tersaingi atau terganggu posisinya. Sebab, sejak awal PDIP bersikap terbuka terhadap berbagai aspirasi masyarakat, termasuk ormas.

Justru, kata Guntur, pendirian ormas Gerakan Rakyat menjadi cerminan akan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berserikat dan mendirikan simpul, sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara 1945.

Menurut Guntur, di tengah kondisi politik yang menyebabkan hampir seluruh partai politik tergiur untuk bergabung dengan kekuasaan dengan tawaran koalisi permanen, pendirian ormas Gerakan Rakyat menjadi alternatif yang memungkinkan.

"Di tengah kondisi politik saat ini, ormas Gerakan Rakyat bisa menjadi kekuatan penyeimbang di luar pemerintah," ujarnya.

Adapun, pada Kamis, 27 Februari 2025, ormas Gerakan Rakyat yang didirikan loyalis Anies Baswedan resmi dideklarasikan pendiriannya. Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan merangkap Juru Bicara Gerakan Rakyat Yusuf Lakaseng menyatakan ormas ini berangkat dari ide dan gagasan Anies Baswedan.

Yusuf menjelaskan, ide dan gagasan tersebut, utamanya adalah persoalan pendidikan sebagai jalan mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat. Ia menekankan, gagasan-gagasan tersebut diharapkan mampu merepresentasikan ormas secara umum yang memang berfokus pada pergerakan rakyat.

"Gerakan rakyat harus sudah menjadi gerakan orang banyak, gerakan publik, tidak lagi menjadi personifikasi Anies sebagai individu," kata Yusuf.

Mengenai transformasi menjadi partai politik, Yusuf menegaskan, hal tersebut masih jauh untuk dibahas. Sebab, fungsi utama dari keberadaan ormas tersebut tidak lain untuk membantu rakyat yang membutuhkan.

Berdasarkan unggahan Insta Story dari akun Instagram resmi @gerakanrakyat.id, Anies terlihat turut menghadiri acara deklarasi dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat ormas itu.

Dalam unggahan tersebut, Anies tampak mengenakan jaket bomber berwarna oranye yang merupakan warna identitas ormas Gerakan Rakyat, seragam dengan pakaian anggota lain yang hadir.

Dari keterangan Yusuf, untuk saat ini, kepengurusan Gerakan Rakyat sudah terbentuk di seluruh provinsi dan sudah terbentuk di lebih 50 persen kabupaten/kota.

Andi Adam Faturahman

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus