Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan melakukan langkah intervensi ke sekolah-sekolah untuk peningkatan akademik siswa. Adapun intervensi itu adalah dalam bentuk peningkatan teknologi. "Kami akan masuk ke semua sekolah dengan teknologi, kami akan mempercepat semua pembelajaran untuk semua sekolah," kata dia dalam pembukaan sidang kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo mengatakan hal itu seiring dengan keyakinannya bahwa program makan bergizi gratis yang digagasnya akan berdampak pada peningkatan hasil kemampuan akademis siswa. "Saya percaya dalam waktu tak lama akan melihat peningkatan hasil kemampuan akademis anak-anak kita," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal program makan bergizi gratis ini, Prabowo menargetkan semua anak Indonesia akan mendapatkannya pada 2025. Ia pun membeberkan tahapannya. Yang pertama, pada Januari-April sebanyak 3 juta anak ditargetkan menerima program makan bergizi ini.
Pada tahap kedua yaitu medio April-Agustus akan ada 6 juta anak penerima manfaat makan bergizi gratis. "September 2025 itu kami harapkan 15 juta anak. Akhir 2025 target kami semua anak Indonesia bisa dapat MBG," kata Prabowo.
Adapun saat ini, kata Prabowo, program makan bergizi gratis sudah dinikmati 659 ribu orang di 31 provinsi. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pimpinan kementerian dan lembaga atas hasil tersebut.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menargetkan seluruh anak di Indonesia akan mendapatkan akses makan bergizi gratis pada akhir 2025.
Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media usai meresmikan proyek ketenagalistrikan di 18 provinsi di Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 20 Januari 2025.
Kepala Negara menjelaskan bahwa hambatan dalam distribusi makan bergizi gratis tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga administratif, serta pentingnya pengamanan dana agar tidak terjadi penyelewengan. Namun, Presiden menekankan bahwa pemerintah terus berupaya yang terbaik untuk masyarakat.
"Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan. Dan untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat supaya semua anak-anak kita bisa merasakan," kata Kepala Negara.
Adapun kritik tetap datang untuk program makan bergizi gratis. Salah satunya datang dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri."Ku hitung Rp 10.000 toh. Sekarang harga-harga naik. Eh mas Bowo (Prabowo Subianto) dengerin nih tolong deh suruh dihitung lagi," kata Megawati seperti dikutip Antara.