Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo-PM Singapura Bahas Pengaturan Wilayah Militer dan Sejumlah Isu Bilateral

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa ia sejalan dengan Perdana Menteri Singapura Laurence Wong dalam banyak isu.

6 November 2024 | 13.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto dan PM Singapura Lawrence Wong memberi keterangan di Istana Merdeka usai pertemuan bilateral pada Rabu, 6 November 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Laurence Wong membahas sejumlah isu bilateral dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 6 November 2024. Salah satu isu yang dibahas oleh Prabowo dan Wong adalah mengenai komitmen melaksanakan kerja sama pertahanan – Defence Cooperation Agreement (DCA), termasuk pengaturan wilayah militer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita memiliki pandangan yang sejalan dalam banyak isu, khususnya untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan (Asia Tenggara),” kata Prabowo dalam keterangan usai pertemuan bilateral bersama Wong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wong, dalam pernyataan pers bersama, mengatakan bahwa dia dan Prabowo membahas peluang untuk meningkatkan kerja sama termasuk pertahanan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Prabowo, yang sebelumnya menjabat Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo, yang memungkinkan defense cooperation agreement dapat berlaku.

“Sekarang kita dapat bekerja sama untuk semakin mendekatkan kedua militer kita dan terus memperkuat kerja sama pertahanan kita dengan cara-cara baru, “ kata Wong.

DCA RI-Singapura telah diberlakukan secara resmi pada tanggal 21 Maret 2024.  Perjanjian Kerja Sama Pertahanan itu berlaku selama 25 tahun.

DCA memungkinkan militer Singapura untuk berlatih di Indonesia, dengan "penghormatan penuh terhadap kedaulatan Indonesia atas wilayahnya, termasuk perairan kepulauan dan teritorial serta wilayah udaranya, dan sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS)," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.

Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Prabowo dan Wong juga mendiskusikan sejumlah isu bilateral dan peluang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Beberapa di antaranya adalah mengenai ekonomi, teknologi energi rendah karbon, ketahanan pangan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Prabowo mengharapkan supaya Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia, termasuk melalui harmonisasi regulasi dan standar. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini juga menyinggung peningkatan investasi Singapura di Indonesia pada sektor prioritas termasuk energi terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan serta Ibu Kota Nusantara. 

Wong juga mengatakan bahwa ia dan Prabowo membahas keadaan global. Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura banyak perspektif strategis yang sama tentang dunia. 

“Kita berdua akan menjalankan kebijakan luar negeri yang aktif dan independen untuk mencapai tujuan tersebut, guna mencapai manfaat bersama, kepentingan bersama, dan yang terpenting, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bagi kita sendiri dan bagi Asia Tenggara,” kata Wong yang menolak berpihak dalam ketegangan Amerika Serikat dan Cina.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus