Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Prof Slamet, Dll

Buntut kericuhan pemilihan dekan baru di fakultas psikologi UI diikuti oleh pengunduran diri sejumlah dosen, antara lain prof.slamet iman santoso, dll kampus di rawamangun masih dihiasi poster-poster.

21 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGUNDURAN diri Prof. Slamet Iman Santoso, sebagai tenaga pengajar luar biasa dan promotor doktor di Fakultas Psikologi UI, ternyata mendapat teman. Pekan lalu pengunduran diri juga dilakukan -- oleh dua pengajar FPUI itu pula Dr. Sarlito Wirawan, Kepala Bagian Psikologi Sosial, dan Dra. Nani Nurrachman, Sekretaris Bagian Psikologi Eksperimental. Dan pekan ini, mengiring pelantikan dekan baru, Prof. Dr A.S. Munandar, beberapa pengajar di fakultas tersebut pun mengundurkan diri dari jabatan. Itu semua peristiwa terbaru dalam kericuhan pemilihan dekan di FPUI itu. Dra Melly Suwondo yang dicalonkan pihak VI, karena menang suara dalam pemilihan dekan, tapi ternyata Prof. Dr. Munandar yang diangkat Menteri P&K (TEMPO 31 Januari). "Pengangkatan dekan baru tak sesuai dengan prinsip demokrasi, karena yang diangkat sebagai dekan baru mendapat 21 suara, sedang yang disingkirkan mendapatkan 38 suara," demikian surat pengunduran diri Prof. Slamet. Yang juga disayangkan semua pihak di fakultas tersebut, Munandar tak terlebih dahulu berkonsultasi dengan sta pengajar FPUI sebelum menerima tawaran Menteri. Dalam surat pengunduran Sarlito misalnya, salah satu alasan yang dikemukakan ialah tak bisa memberikan toleransi sikap Munandar tersebut. Menteri P & K merasa tak menyalahi apa-apa -- karena yang diangkat masih tetap salah seorang calon yang diusulkan pihak fakultas. Tapi ternyata bantahan datang dari FPUI. Drs. Enoch Markum, dalam jabatannya sebagai Pembantu Dekan III, dalam surat pembaca yang ditulisnya di Kompas menyatakan bahwa yang diusulkan pihak FPUI lewat rektor hanyalah Dra. Melly Suwondo. Ricuh soal dekan baru ini menurut sumber TEMPO sampai dirapatkan 3 kali. Dalam rapat tersebut rupanya sebagian besar staf pengajar tak bisa menerima alasan Prof. Munandar menerima tawaran Menteri -- sementara dia tahu bahwa yang muncul lewat pemilihan itu, Maret 1980, adalah Dra. Melly Suwondo. Menurut sumber tersebut, Prof. Munandar hanya menjawab: ia tak merasa perlu membicarakannya dengan rekan-rekannya karena "ini masalah tanggung jawab pribadi." Juga karena ia "tak melillat alternatif lain." Sementara itu kampus -- FPUI di Rawamangun tetap berhias poster-poster yang memprotes dekan baru. Bahkan dalam Dies Natalis UI ke-31 di Balai Sidang pekan lalu, sejumlah pamflet terlihat dibawa sejumlah mahasiswa berjaket kuning. Isi pamflet, antara lain, "PP 05 Perusak Demokrasi." PP 05 adalah peraturan yang mengatur pokok-pokok organisasi perguruan tinggi, termasuk antara lain peraturan pemilihan dekan. Prof. Slamet sendiri menjabat dekan sampai 1973. Digantikan Prof. Dr Fuad Hasan sampai dengan 1976. Kemudian Prof. Dr. Saparinah Sadli, 1976-1980. Siara menyusul? Sudah jelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus