Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Panitia penyelenggara berkomitmen mengganti kerusakan fasilitas umum yang ada di Kabupaten Sidoarjo dampak dari pelaksanaan puncak resepsi 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) pada Selasa, 7 Februari kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beberapa fasilitas yang rusak sedang kita lakukan hitung-hitungan untuk estimasi penggantian, termasuk yang ada di dalam stadion,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan komitmen tersebut tertuang dalam perjanjian yang diteken panitia penyelenggara dengan pemerintah daerah setempat. "Dalam waktu dekat akan kami selesaikan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Menurut Sekretaris Panitia Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama Alhakam Aqso, kerusakan terlihat di beberapa tempat. Salah satunya yang paling parah dan luas adalah titik di depan panggung utama puncak perayaan.
“Mulai hari ini sudah diproses penghitungannya. Semua kerusakan dan sebagainya di dalam maupun luar stadion akan diganti rugi,” kata Alhakam Aqso.
Selain itu, Kepala Disporapar Kabupaten Sidoarjo Djoko Supriyadi membenarkan komitmen itu. Panitia telah menemui pihaknya soal inventarisasi kerusakan apa saja yang tercatat.
Selanjutnya: Puncak peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama empat juta orang ...
Kerusakan meliputi rumput lapangan yang mencapai 90 persen. namun, pihaknya sedang menghitung besaran biaya.
Puncak peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama diperkirakan dihadiri sekitar empat juta orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Perkiraan sebanyak itu berdasar hitung-hitungan yang dilakukan oleh panitia bersama beberapa lembaga.
“Perhitungannya, selama 24 jam acara berlangsung dihadiri sekitar 3,5 juta sampai 4 juta orang,” kata Rahmat Hidayat.
Saat puncak resepsi yang dihadiri Presiden Joko Widodo, terhitung ada 1,3 juta warga yang memadati sekitaran Stadion Gelora Delta Sidoarjo. “Massa keluar masuk. Sejak dini hari kemudian pagi, siang sampai malam lagi. Ada yang pulang, ada yang datang. Beda-beda orang di setiap acara,” kata dia.
Dari berbagai rangkaian acara yang digelar, jumlah massa paling banyak memang saat resepsi puncak yang dihadiri Jokowi. Jumlah tersebut terbilang jauh dibanding prediksi panitia sebelumnya memperkirakan acara dihadiri 1 juta orang.
“Ini acara besar, dan mungkin terbesar. Karena negara saja belum pernah menggelar acara selama 24 jam nonstop dengan melibatkan sampai jutaan orang,” ujarnya.
MUTIA YUANTISYA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini