Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ramai-ramai Sebut Pemilu 2024 Paling Brutal dari Jusuf Kalla, Mahfud MD hingga Cak Imin

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskanda sebut Pemilu 2024 paling brutal. Selain Cak Imin, Jusuf Kalla dan Mahfud MD pun mengatakan hal sama.

26 Agustus 2024 | 16.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Pemilu 2024 disebut yang paling brutal oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Selain Cak Imin, sejumlah tokoh juga pernah menyatakan hal serupa. Pemilu kali ini dinilai terjadi banyak kecurangan sehingga lazim disebut brutal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita di tengah pemilu yang sangat sulit, semua pihak menyatakan pemilu 2024 adalah pemilu yang paling brutal,” kata Cak Imin dalam pidato penutupan Muktamar PKB ke-VI di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Ahad, 25 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo telah merangkum sederet pernyataan berbagai pihak soal Pemilu 2024 yang disebut brutal, berikut ulasannya:

1. Eks Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD

Eks Menkopolhukam yang juga mantan cawapres Mahfud MD menyebut bahwa Pemilu 2024 menjadi Pemilu paling brutal sepanjang sejarah Indonesia khususnya setelah reformasi 1998. Mantan Ketua MK ini membandingkan Pemilu 2024 dengan sejumlah Pemilu yang terjadi setelah reformasi 1998.

“Iya kalau dibanding setelah reformasi ya, reformasi 1999 bagus 2004 bagus, 2009 oke, 2009 saya hakim MK itu Pak SBY Presiden, sama sekali gak ada hubungan dengan saya,” katanya dalam tayangan di Kompas Tv, awal tahun lalu.

Pernyataan itu kembali Mahfud ungkapan pada Maret 2024. Ia menyebut Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang paling brutal sepanjang sejarah. Ia menyinggung soal pemegang kekuasaan tertinggi yang ikut turun tangan dalam Pemilu 2024.

“Tapi pemilu yang sekarang ini dinilai oleh banyak pakar, pelaku politik yang sudah senior sekali, sebagai pemilu yang paling brutal karena memang tidak ada pemilu sebelumnya yang seperti ini, di mana aparat turun, pejabat tertinggi juga turun,” ujar Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

2. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla atau JK mengatakan Pemilu 2024 dianggap banyak pihak tidak transparan. Bahkan ia menilai pemilu kali ini merupakan yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia.

“Bagi saya pernah mengatakan ini adalah pemilu yang terburuk dalam sejarah Indonesia sejak tahun 1955, artinya adalah demokrasi pemilu yang kemudian diatur oleh minoritas, artinya orang yang mampu, orang pemerintahan, oleh orang yang punya uang,” ujar JK.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di acara diskusi “Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi” yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok, 7 Maret 2024.

Dia juga mengatakan saat ini rakyat Indonesia melihat dari berbagai pandangan, kemarahan dan protes. Sebab, Pemilu 2024 tidak transparan dan banyak kecurangan serta banyak hal yang menyebabkan demokrasi tidak berjalan seperti yang diharapkan.

“Mulai dari dana bansos yang besar, macam-macam yang besar, masalah ancaman, masalah gabungan dari semua itu tentu menyebabkan adanya tidak ada demokrasi yang kita harapkan dan suara rakyat jadi terbeli oleh kemampuan-kemampuan para hal yang menentukan. Itu yang terjadi,” katanya.

3. Anggota DPR RI dari Fraksi PKB

Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah, juga menyebut Pemilu 2024 merupakan Pemilu paling brutal yang pernah ia ikuti sejak 1999. Hal itu ia katakan saat Rapat Paripurna ke-13 DPR Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024, Selasa, 6 Maret 2024.

“Saya belum pernah melihat ada sebuah proses pemilu sebrutal dan semenyakitkan ini di mana etika dan moral politik berada di titik minus kalau tidak bisa dikatakan di titik nol,” katanya.

4. Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR)

Sejumlah pihak mendirikan Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR) pada Sabtu, 9 Maret 2024. Sekretaris Eksekutif F-PDR, Rudy S. Kamri, mengatakan forum ini terdiri dari beberapa elemen bangsa.

“Ada purnawirawan perwira tinggi TNI/Polri, ada budayawan, ada akademisi, tokoh sosial, tokoh perempuan, pegiat media sosial, dan sebagainya,” ujar Rudy di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, forum ini berjuang demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, serta berjuang bagi kepemimpinan Indonesia di dunia internasional.

“Sekber F-PDR menyatakan bahwa Pemilu 2024 adalah praktek nyata abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Presiden Jokowi baik secara langsung maupun tidak langsung,” tuturnya.

Rudy menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara nyata berpihak pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02. Terlebih, dengan keterlibatan anak sulungnya, yakni Gibran Rakabuming Raka.

“Pemilu 2024 adalah pemilu yang paling buruk dan paling brutal dalam sejarah pemilu di Indonesia karena melibatkan alat-alat negara dan sumber daya negara,” katanya.

5. Pengamat politik dan ekonomi Ichsanuddin Noorsy

Pengamat politik dan ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai pemilu 2024 merupakan pemilu yang brutal dan kejam serta membuat luka rasa keadilan masyarakat menganga. Pihaknya mensinyalir kecurangan pada Pemilu 2024 melibatkan aparat dan didesain melalui kebijakan dan meluas oleh penguasa.

“Politisasi, komersialisasi dan kriminalisasi tergelar kasat mata dan orang-orang hanya bicara cara melakukan kecurangan TSM, padahal ini bukan hanya bicara cara. Mereka melakukan ini dalam rangka mencari pekerjaan atau memburu kekuasaaan dengan model politisasi, komersialisasi dan kriminalisasi,” katanya dikutip dari podcast Abraham Samad Speak Up, Maret lalu.

6. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo alias Bamsoet

Beberapa waktu lalu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo alias Bamsoet turut menyebutkan Pemilu 2024 adalah proses politik yang sangat brutal. Buruknya proses tersebut, kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, dirasakan oleh para pemimpin partai politik peserta Pemilu 2024. Pimpinan partai politik, kata dia, sama-sama merasakan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia saat ini.

“Mereka mengalami pemilu kemarin sangat brutal, yang sangat mahal, transaksional yang tidak masuk di akal,” ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 5 Juni 2024.

7. Ahli Hukum Kepemiluan UI Titi Angraeni

Ahli Hukum Kepemiluan UI Titi Angraeni menyampaikan bahwa pemilu 2024 dinilainya sangat brutal. Hal ini disebabkan lantaran adanya praktik kecurangan yang melibatkan uang dalam pemilu tersebut. Ironisnya, para aktor yang diduga melakukan pelanggaran tersebut terkesan abai.

“Pemilu tahun 2024, adalah pemilu yang sangat brutal. Karena ada taktik politik uang di dalamnya, “ kata Titi dalam wawancara bersapa Pro 3 RRI, awal Juli lalu.

8. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Terbaru, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 merupakan yang paling brutal. Ia menjelaskan kebrutalan Pemilu 2024 itu terjadi dalam semua aspek. Salah satunya menghalalkan segala cara untuk memfitnah dan penggunaan uang guna memenangkan kelompok tertentu.

“Kita di tengah pemilu yang sangat sulit semua pihak menyatakan Pemilu 2024 adalah pemilu yang paling brutal,” ujar Cak Imin. “Brutal dalam cara kompetisi, brutal dalam cara menggunakan uang untuk pemenangan, brutal dalam segala cara untuk memfitnah.”

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | DEFARA DHANYA PARAMITHA | SULTAN ABDURRAHMAN | RICKY JULIANSYAH 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus