Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ramai-Ramai Sekitar Ilusi

Wawancara tempo dengan alfian, mengenai masalah kecurigaan akan masih adanya niat atau gagasan untuk mendirikan negara islam di indonesia. (nas)

2 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALFIAN, Direktur Lembaga Riset Nasional, LIPI. Di zaman kolonial Islam lewat Sarekat Islam (SI) pernah tampil sebagai alternatif baru untuk menentang penjajah. Waktu itu orang Indonesia bisa menerima Islam sebagai alat pemersatu. Tapi pada perkembangan lebih lanjut terjadi perselisihan dalam organisasi itu, hingga muncul Si Hijau dan Si Merah. Sejak itulah terjadi gejala saling curiga antara mereka yang beragama Islam tapi memiliki aliran politik yang berbeda. Sejak itu pula terjadi apa yang disebut pertentangan ideologi. Mereka yang beraliran Marxis dan juga yang lain tidak bisa menerima konsep Islam sebagai alat pemersatu atau landasan perjuangan. Mereka ini kemudian mencari konsep lain. Pencarian ini akhirnya melahirkan UUD 45 yang juga diperjuangkan dan disepakati kelompok Islam. Tapi di tahun 1950-an sistem politik membuka kesempatan berbagai ideologi untuk bertanding. Ini terjadi pada saat masyarakat kita belum mendalami Pancasila. Akibatnya kesepakatan di tahun 1945 dicairkan kembali. Mereka, yang sebelum Pancasila lahir sudah terbentuk oleh nilai-nilai agama Islam tentu saja menginginkan adanya ideologi Islam, atau kasarnya negara Islam. Ketelanjuran kita membuka kesempatan bertanding secara ideologis itu menyebabkan berbagai pertentangan ideologi dalam masyarakat kita. Dan itu pula yang memperbanyak munculnya berbagai kecurigaan dan kekhawatiran dalam berbagai hal. Akibatnya, meski sesudah 1959 Orde Baru semua pihak sepakat mendukung Pancasila dan UUD 1945, pengalaman masa lalu masih berpengaruh pada yang mengalami: bahwa pernah ada golongan yang menginginkan negara berdasar Islam, bahkan pernah terjadi pemberontakan bersenjata. Sedang sebagian besar pemimpin, politisi dan mereka yang memegang jabatan sekarang adalah mereka yang mengalami suasana pertentanan ideologis itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus