Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Rob Pantai Utara Jateng Kembali Menjadi Tema Debat Cagub

Ganjar Pranowo dan Sudirman Said bersepakat untuk bangun giant sea wall.

22 Juni 2018 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua pasangan cagub dan cawagub Jateng, Ganjar Pranowo (kiri) -Taj Yasin (kedua kiri) nomor urut 1 dan Sudirman Said (kedua kanan) - Ida Fauziyah (kanan) nomor urut 2 mengikuti debat putaran ketiga calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis 21 Juni 2018. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Masalah penanggulangan rob di pantai utara Jawa Tengah (Jateng) kembali menjadi uji kasus dalam debat kandidat calon gubernur pada Pilkada 2018. Sudirman Said dan Ganjar Pranowo sepakat membangun giant sea wall.

Sudirman Said mengatakan, penanggulangan rob harus dilakukan bersama stakeholder dan melibatkan masyarakat. “Kasus rob di Kaligawe (Semarang Utara, Jateng) adalah kasus yang bagus. Di sana (penanganan) ada user, ada pemda, dan pemerintah pusat. Saya pernah berdiskusi dengan Bappenas mengenai reklamasi di Jakarta. Hal yang sebenarnya urgent adalah penanggulangan rob di pantai utara Jateng," ujar bekas Menteri ESDM tersebut dalam debat kandidat Pilgub Jateng di Semarang, Kamis 21 Juni 2018 petang.

Pantai Utara (pantura), kata Sudirman, sudah menjadi kawasan darurat rob yang perlu dilakukan pembangunan giant sea wall.  Jateng pernah mengalami kasus rob parah, terutama peristiwa rob di Kota Pekalongan. Aktifitas warga terganggu, juga pendidikan karena banyak sekolah tergenang.  Kota Semarang menjadi ibu kota Jateng yang akan diprioritaskan.

Ganjar Pranowo mengaku Pemprov Jateng sudah merencanakan sejak lama bagaimana sabuk pantai dibuat dengan melibatkan warga. Di Kabupaten Demak misalnya, rob ditangani dengan membangun tembok raksasa dengan disain di atas tembok tersebut akan difungsikan jalan tol sekaligus.

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, penanggulangan rob harus berjangka panjang, salah satunya dengan menelurkan peraturan daerah yang mengatur kondisi tanah. Di Kota Semarang, Ganjar menyebut ada Perda yang membatasi penggunaan air tanah untuk mencegah penurunan permukaan tanah.

"Kita juga harus mendekati masyarakat apakah setuju (dibangun tembok raksasa) dengan pendekatan sosial kultural agar tidak seperti di Jakarta,” kata dia. “Hal lain yang bersifat organik juga perlu dilakukan dan diedukasi kepada masyarakat seperti menanam magrove dan tidak membangun sembarangan. Jadi sebenarnya masyarakat tahu akan dibangun (tembok raksasa)."

Seperti diketahui, permasalahan rob pantai utara pernah menjadi tema debat pada pemilihan gubernur-wakil gubernur Jateng pada 2014 silam. Giant sea wall ketika itu dianggap perlu. Namun parapegiat lingkungan menganggap giant sea wall bukan solusi. 

FITRIA RAHMAWATI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus