Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berdialog dan menguji kemampuan berhitung pelajar Papua dalam kunjungannya ke Biak, Papua. Bersama sekitar 177 siswa Sd dan SMP, Jokowi mengetes kemampuan berhitung cepat metode gasing yang dipelopori Yohanes Surya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak-anak senang ya belajar berhitung, coba saya tes ya," kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 22 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi pun mengajukan pertanyaan matematika dan menjanjikan sepeda untuk anak yang bisa menjawab. "27 tambah 78 sama dengan?"
Anak-anak yang hadir di sana pun ramai mengangkat tangan. Jokowi memilih anak yang duduk tak jauh darinya untuk menjawab. "105, Pak," jawab Aquilla, anak itu yang berasal dari SMP di Biak.
Karena menjawab dengan benar, Aquilla pun mendapatan sepeda dari Jokowi yang disambutnya dengan riang. Panita Tenoye, siswa SD dari Nabire juga mendapatkan sepeda karena berhasil menjawab pertanyaan perkalian 51x12.
Setelah tes hitung-hitungan, Jokowi memberi kesempatan bagi para siswa untuk bertanya padanya. Salah satu siswa SD bernama Yosua pun mengajukan pertanyaan. "Jika saya ingin membangun papua, saya harus mulai dari mana?" ujarnya.
Jokowi pun berkomentar bahwa itu pertanyaan yang sulit. "Kok sulit pertanyaannya?"
"Dimulai dari belajar, anak-anak tugasnya belajar, dimulai dari situ, jadi pintar semua bisa bersama-sama bangun Papua," kata Jokowi.
Jokowi pun memberi hadiah sepeda kepada Yosua yang dinilainya mengajukan pertanyaan yang bagus. Saya kasih sepeda," kata dia.
Melanjutkan pesannya, Jokowi mengatakan anak-anak Papua dapat mencontoh putra Papua Billy Mambrasar yang sukses dalam pendidikan. Billy kini menjadi staf khusus Presiden.
"Siapa yang mau sekolah seperti Kakak Billy Mambrasar? Karena itu belajar," kata Jokowi.
Metode hitung gasing
Metode berhitung gasing dikenalkan oleh akademisi Yohanes Surya. Menurut dia, sejak pertama mengajarkan berhitung gasing hanya menjangkau lima kabupaten.
"Sekarang dengan perkembangan metode gasing di Papua sudah menjangkau di 19 kabupaten se-Tanah Papua," kata Yohanes.
Sedangkan untuk di Indonesia, Yohanes mengatakan metode berhitung gasing telah menjangkau 81 kabupaten dan sudah 2,5 juta anak belajar gasing. "Kami terus mengajarkan metode gasing untuk anak-anak dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Metode gasing merupakan singkatan dari gampang, asyik dan menyenangkan. Mengutip yohanessurya.com, sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal Matematika.
Gasing dapat membuat seorang anak mampu memahami soal-soal matematika dengan cara mencongak (menghitung di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit, dimulai dari satuan terbesarnya.
Pilihan Editor: Universitas Papua Kini Punya Total 17 Guru Besar