Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

TPNPB-OPM Sebut Punya Badan Intelijen Bernama PIS

TPNPB-OPM menyatakan, PIS berperan memberikan informasi di lapangan lebih cepat dibandingkan aparat keamanan Indonesia.

13 April 2025 | 18.43 WIB

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Perbesar
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta --Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim memiliki badan intelijen yang mereka sebut Papua Intelligence Service (PIS). Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan, PIS berperan penting memberikan informasi di lapangan yang lebih cepat dibandingkan aparat Indonesia. “Jaringan PIS tersebar luas dan bersifat rahasia,” ujar Sebby pada Ahad, 13 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia menjelakan, intelijen yang mereka miliki selalu memberikan laporan yang kerap lebih dahulu diterima mereka dibandingkan TNI-Polri. Laporan tersebut, kata Sebby, diterima dengan detail-detail tertentu. Dia menyebutkan, misalnya, informasi jumlah kapal TNI-Polri yang masuk. "Itulah kenapa kami bisa tahu lebih dulu. PIS itu ada di mana-mana, Indonesia tidak akan tahu," tutur Sebby.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby menolak memberikan identitas pemimpin PIS secara rinci. Dia menegaskan pentingnya kerahasiaan dalam struktur intelijen mereka. “Itu rahasia kami, karena hanya PIS yang akan menyukseskan kemerdekaan Papua," ujar dia. 

Sebelumnya, enam guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas pada Jumat, 21 Maret 2025. Sebby mengakui kelompoknya merupakan otak di balik serangan tersebut. Menurut  dia, serangan di distrik tersebut dilakukan setelah mengetahui informasi dari tim intelijen. "Kami sudah mendeteksi lebih awal siapa para guru di Anggruk itu,” katanya. 

Sebby mengatakan, para korban enam guru itu adalah bagian dari intelijen yang dikerahkan oleh aparat keamanan di Yahukimo. “Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini, dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen,” kata Sebby dikutip dalam keterangan pers pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan mengatakan, para korban tewas dibakar saat berada di dalam bangunan sekolah. "Enam orang guru tewas dalam serangan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan. Dalam serangan ini mereka membakar sekolah dan rumah guru,” kata Kurniawan saat dihubungi pada Ahad, 23 Maret 2025.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengecam tindakan TPNPB-OPM. "Gerombolan OPM bicara tentang hukum humaniter, tetapi di satu sisi mereka bunuh masyarakat sipil yang sedang bekerja mencari makan secara keji," ujar dia. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus