Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Saya Pengagum Jokowi

17 Maret 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DISEBUT-sebut terlibat kisruh proyek pembelian 656 bus untuk Transjakarta, Michael Bimo Putranto muncul ke publik. Pengusaha 41 tahun asal Solo, Jawa Tengah, ini menemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Rabu pekan lalu. Ketua tim sukses Joko Widodo dalam pemilihan Wali Kota Solo pada 2005 ini menyatakan ingin memberikan klarifikasi.

Oleh sejumlah sumber, Bimo dituduh kerap mengaku sebagai "orang dekat Jokowi". Dengan kedekatan itu, ia disebut ikut mengurusi tender bus yang kemudian ternyata banyak bermasalah. Setelah menemui Basuki, Bimo datang ke kantor Tempo. Wakil Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah ini menjawab sejumlah tuduhan, seperti yang dimuat pada Tempo edisi 10-16 Maret 2014, "Awas Jokowi!"

Benarkah Anda ikut mengurus proyek bus Transjakarta?

Saya tidak pernah kenal dengan pemenang tender. Anda juga bisa tanya mereka, apakah mengenal saya. Ini soal hukum, jangan dikaitkan dengan politik. Saya juga tidak punya hubungan dengan Jokowi. Saya telepon tidak pernah diangkat, ketemu pun tak pernah.

Bagaimana Anda bisa dekat dengan Udar Pristono, waktu itu Kepala Dinas Perhubungan?

Saya pernah mengusulkan program untuk meramaikan Pasar Tanah Abang Blok G. Caranya, perusahaan taksi memberi voucher belanja untuk sopir-sopirnya. Karena saat itu Blok G sepi sekali. Kita lalu mengumpulkan mereka di kantor Dinas Perhubungan. Ada beberapa pengusaha yang hadir.

Anda sebagai apa?

Sebagai warga saja, warga negara Indonesia. Sebab, saya merasa, kalau sampai ini terungkap, nama Pak Jokowi juga yang jelek. Saya kan pengagum beliau. (Sejak awal menjadi Gubernur Jakarta, Jokowi giat membenahi Pasar Tanah Abang, terutama Blok G).

Anda lapor ke Jokowi soal pertemuan tersebut?

Buat apa?

Mengapa Dinas Perhubungan memberi fasilitas pertemuan? Tampaknya Anda akrab sekali dengan Kepala Dinas?

Oh, enggak. Saya minta tolong, lalu berkunjung. Kan wajar saja kalau bersilaturahmi dengan dinas-dinas. Saya tidak minta proyek, tidak mengganggu beliau. Kebetulan beliau merespons. Kadang tak direspons, didiamkan saja.

Apa mungkin karena Anda dianggap sebagai "orang Jokowi"?

Oh, enggak. Pak Udar itu bukan orang yang gampang. Dia tak mau diintervensi. Lagi pula, saya tidak pernah mengaku-aku, "Hei, saya dekat dengan Jokowi lho." Tapi saya enggak tahu kalau orang lain yang bilang, "Bimo kuwi cedhak karo Jokowi."

Anda membantah dekat dengan Jokowi?

Enggak. Kalau kenal, ya, kenal. Tapi dekat saat beliau sebagai gubernur, ya, enggak. Saat masih menjadi wali kota dulu pun hanya dekat sebagai kawan. Jokowi itu bukan orang yang gampang. Apakah dia pernah berterima kasih setelah berhasil? Nggak pernah. Dalam bentuk ucapan atau yang lain-lain pun tidak pernah. Dan saya pertegas, saya bukan tim sukses Jokowi di Jakarta. Memang, saya ikut-ikutan pakai baju kotak-kotak. Tapi, ya, cuma itu.

Bagaimana Anda bisa duduk di dewan penasihat Organda?

Saya juga tidak tahu. Saya enggak diberi tahu. Saya memang pernah diajak teman-teman ke Guang Zhou, Cina. Tapi tidak bicara apa-apa, hanya rekreasi, jalan-jalan, dan semua membawa istri. Tidak ada orang dinas (Dinas Perhubungan) di sana. Kapasitas saya apa? Ya, tidak ada, wong, itu cuma acara rekreasi. Lalu yang kedua saat ramai-ramai pemilihan pengurus Organda, saya diajak menghadiri acara buka bersama di kantor Organda bareng-bareng, bersama teman-teman. Saat itu tidak ada omongan apa-apa kecuali bahwa akan ada buka bersama lagi.

Benarkah Anda membawa pengusaha pemilik tender ke Ankai di Cina?

Tidak pernah. Saya hanya sekali ke Cina, yang rekreasi itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus