Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai koalisi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Anies-Muhaimin disebut-sebut tidak solid dalam pemenangan pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Fenomena itu tampak dari minimnya gambar pasangan tersebut di baliho-baliho calon legislatif atau caleg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, membantah jika partai koalisi pengusung pasangan AMIN itu tidak solid. Menurut dia, kondisi itu hanya miskomunikasi.
“Itu semua miskomunikasi. Kalau soal sekarang semua caleg (partai koalisi) ke dapil, betul. karena sudah investasi lama mereka harus memikir calegnya,” kata Hermawi kepada Tempo saat ditemui di Pontianak, Selasa, 26 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 19-24 Desember menunjukan kubu Anies-Muhaimin disebut belum gaspol mengkampanyekan pasangan itu. Kondisi itu terlihat dari sedikitnya baliho pasangan Anies-Muhaimin daripada dua pasangan lain, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Persoalan baliho ini mendapat perhatian Anies ketika ia berkunjung ke Dedan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 2023.
Anies mengatakan alat kampanye memang masih sedikit karena ia ingin menyampaikan gagasan dan programnya kepada pemilih. “Daripada baliho di mana-mana tapi tak ada gagasan yang dimunculkan,” kata Anies seperti dikutip Majalah Tempo.
Menurut Hermawi, pihaknya sudah dua kali mengeluarkan surat edaran kepada caleg untuk memasang foto Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Namun, para caleg ini disebut punya pertimbangan sendiri untuk tidak memasang foto pasangan Anies-Muhaimin.
“Kami bikin spanduk ini bertiga, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, sudah penuh fotonya,” kata Hermawi menirukan kadernya.
Seorang petinggi Partai Nasdem bercerita kepada Majalah Tempo bahwa partainya belum jorjoran memasang baliho Anies-Muhaimin karena persoalan logistik. Nasdem berupaya mengatur logistik untuk berjaga-jaga andari pemilihan presiden berlangsung dua putaran. Menurut narasumber ini, Nasdem berfokus membagikan alat peraga kampanye berwujud stiker ke rumah-rumah konstituen.
Menanggapi itu, Hermawai memastikan partai pengusung Anies-Muhaimin masih solid untuk memenangkan pasangan tersebut dalam Pilpres 2024. Meski demikian, ia mengakui kalau partai koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Umat, itu kesulitan soal logistik kampanye.
“Kami punya banyak cara mengatasi. Kami banyak aktivis dan banyak akal,” kata Hermawi.
Berdasarkan laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan lalu soal dana kampanye untuk para calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, pasangan Anies-Muhaimin disebut paling kecil soal pendanaan. Anies-Muhaimin hanya memiliki dana kampanye Rp 1.000.000.000. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki dana kampanye Rp 31.438.800.000, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md memiliki dana kampanye Rp 23.375.920.999.
Kendati demikian, Hermawi mengatakan pihaknya bisa bersiasat untuk mengatasi kesulitan logistik yang dialaminya. Cara mereka adalah dengan swadaya dalam berkampanye Pilpres 2024.
“Kami semua swadaya. Setiap Pak Muhaimin ke daerah mereka iuran. Kami juga sama. Yang tidak ada waktu, nyumbang uang. Yang ada waktu, datang. Kami punya banyak cara mengatasi. Kami banyak aktivis dan banyak akal,” kata Hermawi.
Pilihan Editor: Anies Tanggapi Pernyataan Erwin Aksa soal Menyesal Serang Prabowo saat Debat: Itu Imajinasi Dia