Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Sekolah di Bandung Menerapkan Terapi Seni untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Pelatihan kerja berbasis seni dan desain dapat meningkatkan keterampilan, perilaku, kemandirian personal, dan finansial siswa berkebutuhan khusus.

4 Desember 2021 | 20.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Grafis di Artherapy Center (ATC) Widyatama, Bandung, Jawa Barat, pada akhir November 2021. Dok. ATC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Artherapy Center Widyatama di Bandung, Jawa Barat, menerapkan pelatihan kerja berbasis seni dan desain bagi siswa berkebutuhan khusus. Lembaga pendidikan berjenjang sekolah menengah atas itu mempersiapkan siswa difabel bekerja mandiri atau di perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pelatihan kerja berbasis seni dan desain dapat meningkatkan keterampilan, perilaku, kemandirian personal, dan finansial," kata Direktur Artherapy Center Widyatama, Dadi Firmansyah kepada Tempo pada Kamis, 2 Desember 2021. Lembaga pelatihan itu punya empat jurusan, yaitu Desain Grafis, Seni Musik, Kriya, dan Program Treatment Khusus bagi anak berkebutuhan khusus usia 6-20 tahun dengan kategori mental low-middle fuction.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syaratnya, menurut Dadi, mereka punya minat dan bakat yang menunjukan ketertarikan di bidang seni. Semua ragam disabilitas bisa menjadi peserta. Daya tampung per angkatan di setiap program atau jurusan sebanyak sepuluh orang. Masa pelatihan selama tiga tahun dengan syarat kepesertaan adalah penyandang disabilitas lulusan SMA/SLB sederajat dan difabel usia 6-20 tahun.

Jurusan dengan peminat terbanyak adalah Desain Grafis dan Seni Musik. Dadi melanjutkan, sejauh ini pesertanya antara lain berasal dari Bandung, Jakarta, Lampung, dan Bali. Jurusan Desain Grafis telah meluluskan empat angkatan, sementara jurusan Seni Musik baru meluluskan satu angkatan.

Penilaian utama kelulusan adalah perilaku yang mampu mengikuti intruksi dan standar industri. "Lulusan di sini kami salurkan ke perusahaan atau mendapat pembinaan untuk menjadi seorang wirausawan," ujarnya.

Pada akhir November 2021, terdapat delapan peserta sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Grafis. Ragam disabilitas pesertanya, yaitu hambatan belajar atau disabilitas intelektual, tunarungu, Autisme, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Artherapy Center Widyatama berdiri pada 15 Maret 2015 oleh Pendiri Yayasan Widyatama, mendiang Koesbandijah Abdoelkadir dan putranya, T. Ontowiryo Abdoelkadir. Kini pengelola sekolah itu adalah Sri Juniati yang sekaligus pembina yayasan.

Pendirian lembaga tersebut melibatkan dosen dan peneliti Anne Nurfarina, lulusan S1 dan S2 Seni Grafis Institut Teknologi Bandung. Disertasi Anne tentang keilmuan seni yang merespons komunikasi penyandang disabilitas Autisme.

Dadi menambahkan, biaya kepesertaan di Artherapy Center Widyatama Bandung untuk program pelatihan kerja sebesar Rp 400 ribu per satuan kredit semester (SKS). Terdapat sebanyak 20 SKS untuk setiap semester ditambah biaya masuk pada awal tahun. Adapun program Treatment Khusus bagi siswa berkebutuhan khusus sebesar Rp 6,5 juta per semester.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus