Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Megawati menyatakan menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Susilo Bambang Yudhoyono disebut akan turun gunung untuk menyuarakan penolakan serupa.
Akademikus juga menolak penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden.
TAKLIMAT itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada ratusan pengurus partainya, Rabu siang, 9 Maret lalu. Berbicara lewat aplikasi Zoom, Megawati menyinggung adanya pihak yang menginginkan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo melalui amendemen Undang-Undang Dasar 1945.
Ketua Dewan Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan pertemuan itu adalah rapat yang rutin digelar partai banteng. Disebut “rapat Dewan Pimpinan Pusat diperluas”, forum tersebut dihadiri petinggi dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang, sayap partai, badan partai, juga para kepala daerah dan menteri dari PDI Perjuangan.
Komarudin bercerita, dalam rapat itu Megawati menegaskan sikapnya yang berpegang pada Undang-Undang Dasar 1945. “Sikap Ibu Mega clear, soal konstitusi tidak ada kompromi,” ujar Komarudin kepada Tempo, Kamis, 17 Maret lalu.
Menurut Komarudin, Megawati menyampaikan konstitusi sudah mengatur bahwa presiden dan wakil presiden menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya. Presiden kelima Indonesia itu, kata Komarudin, berpendapat kepala negara tak bisa dipilih untuk ketiga kalinya.
“Kata-kata Ibu tidak tersurat, tapi maksudnya kan dua periode cukup,” tutur anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat ini. Megawati juga mewanti-wanti kader untuk tegak lurus dan satu komando mengikuti arahan darinya. “Agar tidak dicerai-beraikan oleh kepentingan pihak di luar partai,” ujar Komarudin.
Sehari setelah memberikan arahan kepada partai, Megawati bersua dengan Presiden Joko Widodo di Persemaian Modern Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Megawati hadir bersama Bambang Kesowo—Menteri Sekretaris Negara di era pemerintahannya. Adapun Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang juga kader PDI Perjuangan.
Mengaku tak tahu persis isi pertemuan tersebut, Komarudin mengatakan tak tertutup kemungkinan Megawati dan Jokowi membicarakan isu penundaan Pemilihan Umum 2024. “Mungkin saja ada obrolan tentang hal-hal yang dirasa penting untuk negara ini,” ucap legislator asal Papua ini.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkilah pertemuan itu hanya membahas program persemaian tanaman. Menurut Hasto, tak ada pembahasan ihwal penundaan Pemilu 2024 lantaran sikap Megawati dan Jokowi tak berbeda, yakni patuh terhadap konstitusi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo