Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Silakan Ke ITB

Rektor itb iskandar alisyahbana dalam siaran tvri menyerukan agar calon mahasiswa itb segera mendaftar. mahasiswa itb masih melakukan aksi mogok dan laksusda ja-bar memulihkan kegiatan akademis. (pdk)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAPATKAH tahun kuliah baru diITB, Bandung, bisa dimulai Maret mendatang? Rektor Prof. Dr. ir. Iskandar Alisyahbana dalam siarannya lewat TVRI 9 Pebruari malam menyerukan kepada 1300 calon mahasiswa"untuk segera mendaftar mulai tanggal 25 Pebruari". Secara sendiri-sendiri para calon mahasiswa itu pun sudah dikirimi surat. Dalam seruan yang kemudian juga disiar-ulangkan oleh Puspen Hankam 10 Pehruari, ia minta agar kebimbangan karena perkiraan bahwa kegiatan akademis ITB agak terganggu hendaknya dibuang. "Para dosen, pimpinan ITB dan pimpinan mahasiswa telah berusaha heras, dan kami yakin bahwa kegiatan akademis akan dapat dimulai sesuai dengan rencana," katanya. Beberapa calon mahasiswa yang telah lulus dari ujian saringan Proyek Perintis I dan memilih ITB, sebelum seruan itu dikeluarkan konon sudah ada yang datang untuk mengurusi pendaftaran. Begitu pla mahasiswa lama. Kesibukan itu mulai nampak setelah pasukan ABRI yang menertibkan kampus 1 Pebruari, mulai berangkat meninggalkan kampus. Kemah-Kemah Kecil Tapi menurut laporan harian Angkatan Bersenjata tanggal 10 Pebruari, kelompok aktivis mahasiswa yang mempergunakan kampus ITB sebagai "Markas Komando" telah menganjurkan agar melakukan mogok kuliah. Keterangan yang diperoleh Angkatan Bersenjata dari Pendam VI Siliwangi menyebutkan bahwa mahasiswa yang mogok kuliah itu telah pula melarang orang orang yang bukan mahasiswa memasuki ITB. Mereka mendirikan kemah-kemah kecil di dalam kampus dan mempergunakan walkie-hand. Untuk mengembalikan "iklim yang normal" di dalam kampus dan memulihkan kegiatan akademis yang mulai terhalang, menurut harian tadi, oleh Laksusda Jabar pada tanggal 9 Pebruari telah diadakan bantuan dukungan kepada Rektor ITB. Para petugas, tanpa kekerasan, menurut laporanAB, telah berhasil menyuruh mahasiswa yang masih berada di dalam untuk keluar meninggalkan kampus. Dari kurang lebih 300 mahasiswa yang semula berada dalam kampus untuk melakukan aksi mogok itu, sebagian besar berhasil disuruh keluar. Sisanya sampai jam 16.00 hari itu, masih terlihat di sana-sini berkelompok dalam kampus. Tetapi mereka tidak menunjukkan sikap yang menentang. Bahkan beberapa mahasiswa sompat berkelakar ketika wartawan Angkatan Bersenjata dan TV RI mengambil gambar. Kata mereka: "Lihat dong nih, pasukan yang kalah perang." Sementara itu di Jakarta, "Menteri P&K Sjarif Thajeb selesai membuka Konperensi Bahasa dan Sastra Indonesia, mengatakan kepada wartawan TEMPO Syarief Hidayat, bahwa "bantuan fisik" dari Laksus tersebut "tidak akan mengganggu kampus". Sampai kapan para petugas itu akan berada di ITB, dia hanya mengatakan: "Sampai waktu yang dibutuhkan." Apakah ada korban yang jatuh? "Tidak," jawabnya. "Tidak. Tak ada yang mati. Kalau luka-luka keseleo ada. Itu pun bukan karena tentara, tapi karena terjatuh waktu lari." Dari pihak mahasiswa sampai seka, rang belum ada yang diinterview tentang keadaan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus