Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sidoarjo - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyentil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berorasi dalam kampanye akbar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat sore, 9 Februari 2024. Meskipun tak menyebut nama, namun sindiran Prabowo jelas ditujukan pada mantan kadernya yang kini berpindah ke PDI Perjuangan itu.
Sebab, sebelumnya perkataan Ahok bahwa Presiden Jokowi dan Wali Kota Surakarta yang juga calon wakil presiden Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, tidak bisa bekerja viral di media sosial. “Sorry ye, emang lu siape,” kata Prabowo disambut sorakan riuh puluhan ribu massa pendukung dia.
Prabowo kemudian menoleh kepada pentolan grup musik Dewa 19 yang juga calon anggota DPR Partai Gerindra dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo, Ahmad Dhani, yang duduk bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Kalau untuk orang itu (Ahok), saya tidak mau minta komentar pada Ahmad Dhani. Gawat, nanti dia (Dhani) bisa masuk penjara lagi,” kata Prabowo sambil menuding suami artis Mulan Jameela yang tertawa lebar.
Prabowo mengaku sebagai saksi dari dekat bagaimana Presiden Jokowi bekerja amat keras dan jarang beristirahat. Bahkan, kata Prabowo, terkadang ia merasa kewalahan mengikuti ritme kerja Jokowi.
"Padahal saya ini mantan Kopassus, mantan jenderal, kewalahan mengikuti cara kerja Pak Jokowi. Banyak orang yang buta hatinya, tak bisa melihat apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi,” ujar Prabowo.
Prabowo menduga pihak-pihak yang selalu menjelek-jelekkan Jokowi adalah antek-antek asing. Prabowo kemudian mengkilas balik pada Pemilu 2014 dan 2019 ia dikalahkan Jokowi. Meski demikian ia mengklaim tak memendam rasa benci.
"Karena saya yakin Pak Jokowi cinta pada rakyat Indonesia, dan saya pun juga demikian. Apa salahnya kami bekerja sama, makanya saya bersatu dengan Pak Joko Widodo,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sehingga, kata Prabowo, bersama Gibran Rakabuming Raka ia siap melanjutkan semua kerja-kerja yang telah dibangun Jokowi. Prabowo menuturkan tak bekerja sendiri. Ia berujar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdada di belakangnya.
"Saya juga merasakan Presiden Indonesia keempat, Gus Dur, ikut mendukung saya,” kata Prabowo yang berpidato nonstop selama 40 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klarifikasi Ahok
Ahok pun mengklarifikasi potongan videonya yang mengatakan bahwa Jokowi tak bisa kerja. Dia mengatakan bahwa video ucapannya yang beredar di media sosial dipotong. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu frase "Jokowi tidak bisa kerja" dimaksudkan ketika yang bersangkutan sudah tidak menjabat sebagai presiden.
"Itu konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja," ujar Ahok seusai mengikuti sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, seperti dikutip Antara, Rabu malam, 7 Februari 2024.
Ahok menuturkan, potongan video yang beredar di media sosial itu membuat orang jadi memahami tidak sesuai konteks. Ia pun menceritakan situasi yang sesungguhnya terjadi dalam video itu.
Menurut Ahok, saat itu ada seorang nenek berusia 82 tahun bertanya ia akan memilih siapa pada Pilpres 2024. Ahok pun menjawab akan memilih pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md, sedangkan nenek itu mengatakan akan mencoblos pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Namun, saya bilang, sorry saya pilih Pak Ganjar. Nggak mungkin dong saya jelasin Nawacita kepada nenek itu yang umurnya sudah 82 tahun, apalagi (dia keturunan) Tionghoa," kata Ahok.
Lalu Ahok menyampaikan kepada nenek itu secara sederhana bahwa Presiden Jokowi sudah bekerja selama 10 tahun. Sehingga program Nawacita yang diusung Jokowi sejak Pilpres 2014 itu perlu dilanjutkan lagi oleh yang memang memulai itu, yakni pasangan calon usungan PDIP.
Tetapi, kata Ahok, nenek itu tetap menganggap bahwa Gibran yang merupakan anak sulung Jokowi juga bagus bekerja sebagai Wali Kota Solo.
"Saya tanya, memang Gibran bisa kerja? Dia (calon) wakil presiden mana bisa ngurusin Nawacita sih? Ini kan yang berkuasa nanti Prabowo kalau terpilih. Ya, saya bilang, apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya, kalau Pak Jokowi sudah nggak jadi presiden, memangnya dia bisa kerjain program Nawacita? Nah, inilah saya bilang tadi, konteksnya dipotong," kata Ahok .
Pilihan Editor: Antisipasi Overlap Massa Pendukung Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran di Jakarta Besok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini