Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Stella Christie: SMA Unggulan Garuda Gunakan Kurikulum International Baccalaureate

Pembangunan SMA Unggulan Garuda bertujuan supaya murid berpeluang lebih besar menempuh pendidikan tinggi di universitas ternama dunia.

10 Januari 2025 | 09.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie di kantor Tempo, Jakarta, 8 Januari 2025. TEMPO/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan SMA Unggulan Garuda akan menggunakan Kurikulum International Baccalaureate (IB). Stella mengklaim kurikulum ini memberikan 30 persen peluang lebih besar dibandingkan kurikulum lain untuk masuk universitas top dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kurikulum IB itu lebih dikenal dan lebih memungkinkan seseorang itu bisa ya saya pikir 30 persen kemungkinan diterima dibandingkan dengan kurikulum lain," kata Stella di Jakarta pada Rabu 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Stella mengatakan SMA Unggulan Garuda bertujuan supaya murid berpeluang lebih besar menempuh pendidikan tinggi di universitas ternama dunia.

Karena itu, penyusun kurikulum SMA Unggulan Garuda meneliti kurikulum yang dikenal dan berpeluang meningkatkan kesempatan penerimaan universitas top dunia. Setelah diteliti, Kurikulum IB yang paling sesuai. 

Menurut dia, kurikulum Indonesia secara konten memang memiliki banyak kelebihan. Namun, Stella menilai, kurikulum Indonesia tidak dikenal oleh universitas-universitas ternama dunia. 

"Jadi kurikulum IB kami pertimbangkan secara mendalam dan akan dipakai. Kembali lagi ini bukan karena kita soal luar negeri, bukan. Tapi untuk mencapai tujuannya," kata Stella.

Menurut Stella, penggunaan kurikulum IB untuk mengoptimalkan upaya pemerintah membangun SMA Unggulan Garuda. Dia tidak mau uang negara untuk membangun sekolah ini sia-sia.

Stella mengatakan kurikulum IB juga akan memasukkan muatan lokal. Misalnya, mata pelajaran agama dan ekstrakurikuler lokal.

Kemendiktisaintek sebelumnya merencanakan empat daerah yang akan dibangun SMA Unggulan Garuda pada 2025. Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan program ini merupakan bagian dari percepatan pemerintah di bidang pendidikan.

"Nah, SMA unggulan sendiri mulai tahun ini akan dimulai untuk merancang dan membangun di empat lokasi untuk yang baru," katanya dalam Taklimat Media Kemendiktisaintek 2025 di Graha Diktisaintek, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.

Satryo menjelaskan bahwa dari empat lokasi yang direncanakan, tiga di antaranya sudah hampir pasti, yakni Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. Sementara itu, satu lokasi lainnya, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN), masih dalam tahap pembahasan.

Sebelumnya, Satryo mengatakan bakal memulai program Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan di awal 2025. Kemendiktisaintek akan membangun setidaknya 40 SMA Unggulan Garuda hingga 2029 mendatang. Dia belum merinci lokasi puluhan sekolah unggulan tersebut.

"Sekolah Unggulan Garuda sudah diproses untuk bisa dimulai awal 2025. Kami ingin punya sekolah terbaik untuk anak bangsa," katanya usai rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, pada Senin, 30 Desember 2024.

Satryo mengatakan pembangunan SMA Unggulan Garuda ini ditujukan untuk mewadahi pelajar Tanah Air yang pintar. "Jadi ini betul-betul upaya kami memberi ruang untuk teman-teman yang pintar, hebat, (sehingga) dapat pendidikan yang sesuai," ujarnya.

Lulusan pelajar SMA Unggulan Garuda, katanya, akan diarahkan untuk masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. Karena itu, dia mengatakan, bahwa negara membutuhkan para pelajar tersebut.

Namun, dia belum menjelaskan klasifikasi siswa yang bisa mendaftar ke SMA Unggulan Garuda. Dia hanya mengatakan jika secara prinsip SMA Unggulan Garuda berbeda dengan sekolah pada umumnya.

"Keunggulannya (tinggal) di asrama. Mereka dilatih untuk bisa masuk ke perguruan tinggi kelas dunia ke depan," ujarnya.

M. Rizki Yusrial berkonstribusi dalam tulisan ini.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus