Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Suara Pemilih Mengambang Tersebar Merata

Kedekatan profil dengan basis suara pemilih menjadi faktor penentu swing voter untuk menentukan pilihan.

4 April 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Eksekutif Indikator,Burhaddin Muhtadi saat menjadi Narasumber RILIS TEMUAN SURVEI TERBARU Dinamika Elektoral dan arahan dukungan swing

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan angka pemilih mengambang (swing voter) dan angka pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dalam pemilihan presiden 2019 mengalami penurunan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan kedekatan profil dengan pemilih yang sudah memantapkan pilihan bakal menentukan arah dukungan pemilih tersebut. "Kedekatan profil itu menentukan arah pilihan mereka," kata dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan sigi Indikator Politik Indonesia pada periode 22–29 Maret 2019, pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, masih unggul dengan elektabilitas 55,4 persen. Adapun elektabilitas pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, berada di angka 37,4 persen. Survei bermetode multistage random sampling dengan 1.220 responden itu menunjukkan sebanyak 7,2 persen belum menentukan pilihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Survei dengan tingkat kesalahan kurang-lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen ini juga memotret kemungkinan pemilih untuk mengubah pilihannya. Di kalangan pemilih Jokowi, misalnya, tercatat sebanyak 46,6 persen merupakan basis pemilih yang kuat. Adapun Prabowo memiliki 29,2 persen pemilih yang sudah mantap. Burhanuddin mengatakan sebanyak 16,9 persen pemilih berpotensi mengalihkan dukungan menjelang pemungutan suara. Sebanyak 9,2 persen pemilih Prabowo merupakan pemilih mengambang. "Swing voter terlihat agak dekat profilnya ke pasangan calon nomor urut 02."

Burhanuddin mengatakan faktor demografi pemilih mampu menunjukkan kedekatan profil pendukung pasangan calon presiden. Pasangan Jokowi-Ma’ruf tercatat memiliki keunggulan di setiap kelompok gender dan usia, pemilih kota serta desa, kelas ekonomi menengah, pemilih beretnis Jawa, dan kalangan non-Islam. Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga, selain unggul di kalangan lulusan pendidikan tinggi dan Muhammadiyah, memiliki keunggulan di kelompok pemilih beretnis Batak, Minang, dan Betawi.

Basis wilayah pendukung pun menjadi faktor terjadinya pergeseran suara. Menurut Burhanuddin, mayoritas pemilih mengambang Jokowi berada di basis suara Prabowo, seperti di Jawa Barat dan Banten. Begitu pula dengan arah dukungan pemilih Prabowo yang berada di kantong suara Jokowi, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi itu memiliki potensi terjadinya perubahan peta dukungan. "Posisi ini masih belum aman meski swing voter dan undecided voter terdistribusi merata," ujar dia.

Penurunan angka undecided voter juga tercatat dalam survei nasional Indo Barometer. Pada Februari lalu, tingkat undecided voter sebesar 19,9 persen. Jumlah tersebut turun menjadi 16,1 persen dibanding pada Maret lalu. Menurunnya angka undecided voter ini terdistribusi hampir merata untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga. "Elektabilitas keduanya sama-sama naik sedikit dan angka yang belum memutuskan mengecil," ucap Hadi Suprapto Rusli, peneliti dari Indo Barometer. Survei ini menggunakan 1.200 responden dengan tingkat kesalahan sebesar 2,83 persen.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Johnny Gerald Plate, mengatakan pihaknya berfokus untuk mengincar tambahan suara dari basis pemilih di kalangan etnis Minang, Batak, dan Betawi dua pekan menjelang pemungutan suara. Sejumlah isu, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, harga bahan pokok, dan daya beli, akan lebih digencarkan untuk mengincar basis pemilih di kalangan pendidikan tinggi.

Adapun Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Hinca Panjaitan, mengatakan pihaknya akan memperkuat mesin partai, sekaligus mengerahkan semua calon legislator untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. "Selama 14 hari ke depan, semua bisa terjadi," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu. REZKI ALVIONITASARI | AHMAD FAIZ IBNU SANI | ARKHELAUS WISNU


Suara Pendukung Prabowo Lebih Solid

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus