Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Surat Kaleng Pak Gubernur

Azwar Anas, Gubernur Sumatera Barat, daerah yang mendapat hadiah tertinggi, wawancara sekitar keberhasilannya dalam membina daerah. (nas)

1 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GUBERNUR paling sibuk hari-hari ini agaknya Azwar Anas. Hari Minggu lalu, misalnya, ayah empat anak Ini nampir tanpa istirahat dari subuh sampai dinihari. Pukul 5.30 ikut gerak jalan jantung sehat bersama Menteri Koperasi Bustanil Arifin. Selesai melepas Pak Menteri turne, Azwar, yang didampingiJusmeini, wanita yang dinikahinya 27 tahun silam, muncul di arena lomba pacu itik. Setelah itu, sesudah berganti baju sebentar, mereka langsung ke Pondok Carolina, tempat wisata di Pantai Bungus, mendampingi bekas wakil presiden Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersilaturahmi dengan keluarga Permindo. Lepas lohor, Azwar, 53, jenderal berbintang dua, menerima warga Permindo dan rombongan mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, di Gubernuran. Usai menonton slide tentang Sumatera Barat, Azwar, masih bersama nyonya, menghadiri lomba selaju sampan. Pukul 17.00 ia pulang - mungkin cuma bisa duduk belunjur. Sesudah sembahyang magrib, beberapa tamu, di antaranya Penyanyi Elly Kasim, sudah menanti di ruang tamu - pukul 20.30 baru orang-orang itu pulan. Kalau tak dibilang wali kota Padang Syahrul Udjud pada pelayan agar tak menerima tamu lagi, mungkin, sejumlah orang lagi akan masuk. Tapi itu bukan berarti waktu Istirahat bagi Azwar. Sambil menunggu makan malam terhidang, ia masih sempat menelepon Menteri Kehakiman Ismail Saleh dan mengecek persiapan Bupati Anas Malik menerima Parasamya Purnakarya Nugraha untuk Daerah Tingkat II. Pukul 22.00 ia bersiap-siap ke Gelanggang Olah Raga Haji Agus Salim untuk menutup acara Lomba Pidato Adat. Acara ini berakhir pukul 00.00. Apa tidak capek? 'Kalau hati senang, capek tidak terasa," kata Azwar. Hati Gubernur Azwar Anas memang lagi lapang sesudah menerima Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden Soeharto. Ia yang dikenal ramah pada setiap orang, mengendalikan Sumatera Barat dengan gaya kepemimpinan yang khas. Bagaimana Azwar menyelami keininan macvarakar? TFMPO mewawancarainya di sela-sela kesibukannya itu. Petikannya: Mengapa rakyat mengkritik, dan bagaimana cara penyampaiannya? Kritik itu ada dua macam. Ada kritik membangun. Ada kritik asal kritik. Umumnya, golongan terakhir ini melakukan kritik karena tidak tahu duduk perkaranya. Kepada mereka yang disebut terakhir, cara yang saya lakukan adalah memberi penjelasan seluas-luasnya. Setelah itu, umumnya, mereka puas. Cara mereka menyampaikan macam-macam pula. Ada yang langsung. Ada yang pakai surat kaleng. Sekalipun itu surat kaleng, tetap saya perhatikan. Apa yang mereka kritik? Antara lain soal korupsi. Kasus korupsi bukannya tak ada. Tapi tak banyak.Saya, misalnya, telah menindak sekretaris DPRD (Amir Syarifuddin - Red.) yang melakukan korupsi sebanyak Rp 60 juta selama beberapa tahun. Apa desa tidak mengganggu sistem kenagarian? Tidak. Bahkan nagari kini tempatnya di atas desa. Hanya, hak nagari terbatas sebagai lembaga adat istiadat. Dengan UU No. 5 Tahun 1979, manajemen sistem pemerintahan di Indonesia dijadikan satu - mulai dari gubernur sampai ke lurah. Desa itu setingkat kelurahan. Dengan adanya UU No. 5 itu, tugas pemerintahan nagari diambil alih oleh desa. Tapi kepala desa tidak terikat pada batasan dua kali lima tahun. Ia bisa dipilih selagi rakyat menghendaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus