Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Hammad Zahid Muharram, mengajak mahasiswa untuk terapi forest healing ke hutan di lereng Gunung Mandalawangi. Terapi unik di perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, tersebut diklaim dapat meredakan berbagai jenis simtom psikologi, termasuk stres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sifatnya meredakan stres agar tidak lebih parah,” katanya, dilansir dari laman resmi Unpad, Selasa, 24 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para mahasiswa berjalan kaki memasuki ladang di lereng gunung yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung. Peserta yang kompak memakai sandal jepit diminta tak bersuara selama melintasi area ladang tanaman tembakau. Dalam kondisi hening, mereka bisa mendengarkan desir angin serta suara-suara lain yang terdengar di alam.
Zahid kemudian mengajak mahasiswanya untuk menyentuh, berbicara, bahkan memeluk pohon. Peserta juga memetik bunga liar, kemudian masuk ke kebun untuk mencicipi buah kopi. Setelah itu, peserta kembali ke hutan dan “berkomunikasi” lagi dengan pepohonan. Penutupnya adalah bermain dengan air di sungai, serta menangkap ikan dengan jala.
“Secara marwah, manusia merupakan bagian dari alam,” tutur Zahid. “Ketika terkoneksi dengan alam, secara otomatis manusia telah kembali ke satu lingkup ekologi alami manusia.”
Terapi forest healing belakangan banyak diterapkan untuk perawatan psikis. Fakultas Psikologi Unpad juga sedang mengembangkan aktivitas ini sebagai produk resmi dari kampus.
Beberapa waktu lalu, Zahid juga mengajak 14 orang mahasiswa, termasuk yang datang dari Royal Melbourne Institute of Technology Australia untuk mengikuti terapi di alam terbuka. Suasana hutan jauh berbeda dengan kota karena iklim mikro yang dihasilkan zat phytoncide, senyawa dari tumbuhan secara alami.
“Zat ini dinilai mampu meningkatkan kadar kesehatan manusia selama berada di alam bebas,” tutur Zahid.
Dengan mendalami empat elemen seperti tokoh dalam serial fiksi Avatar, forest healing seolah menghubungkan peserta dengan elemen bumi, yaitu unsur tanah, udara, api, dan air. Alih-alih hanya berupa aktivitas komersial, psikolog memantau kondisi peserta dan hasil terapi alam sebagai pereda stres.