Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Tes Bakat Skolastik LPDP: Pengertian dan Contoh Soalnya

Tes bakat skolastik LPDP adalah tes mengukur kemampuan akademik calon penerima beasiswa.

16 Januari 2024 | 18.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP gelombang pertama telah dibuka. Salah satu tahapan seleksi beasiswa dari pemerintah Indonesia ini adalah tes bakat skolastik yang dirancang untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan analitis serta intelektualitas calon penerima beasiswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada tiga tahap seleksi yang harus dilalui oleh pendaftar beasiswa LPDP, mulai dari seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Tes bakat skolastik sendiri sangat penting dalam alur seleksi beasiswa LPDP. Pasalnya, tes ini akan menjadi salah satu penilaian dalam menentukan kelayakan seseorang untuk mengikuti program studi tingkat lanjut yang didanai oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, seperti apa pengertian tes bakat skolastik LPDP dan bagaimana contoh soalnya? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


Pengertian Tes Bakat Skolastik LPDP


Tes bakat skolastik LPDP atau scholastic aptitude test adalah sebuah evaluasi standar yang dibuat untuk mengukur kemampuan akademik dan potensi intelektual calon penerima beasiswa. Tes ini tidak mengukur pengetahuan yang peserta dapatkan dari hasil pembelajaran sebelumnya, tetapi tes ini akan mengukur bakat dasar dari pelamar beasiswa.

Tes ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi bakat dan minat seseorang dalam hal akademis, seperti matematika, sains, dan bahasa. Oleh karena itu, tes ini dapat membantu seseorang untuk menentukan bidang studi apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Melalui tes ini juga, penyeleksi beasiswa dapat mengetahui apakah bidang studi yang dipilih pelamar sesuai dengan bakatnya atau tidak. Sehingga, panitia penyeleksi juga dapat memperkirakan apakah nantinya pelamar bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Tes bakat skolastik ini tidak jauh berbeda dengan tes intelegensi umum (TIU) dan tes potensi akademik (TPA). Hal yang membedakannya adalah tingkat kesulitan dari masing-masing tes yang bervariasi. Meski begitu, TIU dan TPA cenderung menilai kemampuan dasar akademik seseorang, sedangkan tes bakat skolastik lebih mengukur pada bakat dasar yang dimiliki oleh peserta.


Contoh Soal Tes Bakat Skolastik LPDP


Ada tiga jenis materi utama dalam tes bakat skolastik LPDP, yakni penalaran verbal, penalaran numerik, dan tes pemecahan masalah. Adapun contoh soalnya adalah sebagai berikut:

1. Penalaran Verbal


Materi penalaran verbal adalah tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami bahasa, termasuk kosakata, pemahaman teks, dan penalaran. Umumnya tes ini menggunakan soal yang menguji kemampuan memahami makna dari kata dan frasa, membuat inferensi dan deduksi, memecahkan masalah verbal, dan memahami konsep abstrak. Berikut contoh soalnya:

- SOSIOLOGI : ILMU = MONOPOLI : …

a. Kekuasaan

b. Permainan

c. Perdagangan

d. Perekonomian

e. Pertanian

Jawaban: B. Permainan

Pembahasan: Sosiologi merupakan salah satu disiplin ilmu. Sedangkan, monopoli adalah salah satu jenis permainan.


2. Penalaran Numerik


Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami dan menggunakan angka serta memecahkan masalah numerik. Tes ini menggunakan soal yang menguji kemampuan memahami konsep matematis, memecahkan masalah aritmatika, dan membuat deduksi dan inferensi numerik. Adapun contoh soalnya adalah sebagai berikut:

- 5, 10, 15, 20, 25, …

a. 26

b. 30

c. 35

d. 35

e. 40

Jawaban: B. 30

Pembahasan: Setiap baris angka memiliki selisih lima poin, maka 25 + 5 = 30


3. Tes Pemecahan Masalah


Tes ini dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi. Biasanya, soal-soal yang digunakan melibatkan pertanyaan yang menguji kemampuan berpikir kreatif, analitis, dan logis. Selain itu, kemampuan memahami dan mengevaluasi informasi juga dibutuhkan dalam mengerjakan tes ini. Berikut contoh soalnya:

- Yuna selalu libur di hari Senin, dan Yuna menggantikan jadwal rekan kerjanya di hari Minggu. Lia adalah rekan kerja Yuna yang minta digantikan jadwalnya di hari Minggu ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, mana pernyataan di bawah ini yang benar?

a. Yuna lembur di hari Senin

b. Yuna libur di hari Senin minggu depan

c. Yuna tidak libur sama sekali minggu depan

d. Yuna tidak libur sama sekali

e. Semua jawaban salah

Jawaban: B

Penjelasan: Yuna selalu menggantikan jadwal rekan kerjanya di hari Minggu sehingga dia bisa libur di hari Senin.

RADEN PUTRI

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus