Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) memilih tiga dari enam bakal calon rektor ITB periode 2025-2030 dalam rapat senat yang digelar secara tertutup, hari ini. Ketiganya adalah Dekan Fakultas Teknologi Industri, Brian Yuliarto; Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Irwan Meilano; dan Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Tatacipta Dirgantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat senat tertutup tersebut berlangsung selama empat jam. Awalnya mereka membahas keenam bakal calon rector ITB. Mereka adalah Brian Yuliarto, Irwan Meilano, Tatacipta Dirgantara, Donald Crestofel Lantu, Sigit Puji Santosa, dan Wahyu Srigutomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mengerucut keenam bakal calon, ada juga beberapa kandidat yang mengemuka, tapi mereka tersingkir terlebih dahulu. Mereka adalah Jaka Sembiring, Agung Wicaksono, Trio Adiono, dan Poerbandono.
“Hasil pemilihan ini segera disampaikan kepada Majelis Wali Amanat untuk diproses lebih lanjut,” kata Ketua Senat Akademik ITB, Edy Tri Baskoro lewat siaran pers seusai rapat senat, Jumat, 22 November 2024.
Majelis Wali Amanat akan memilih satu dari tiga nama tersebut sebagai rector ITB. Panitia pemilihan Rektor ITB periode 2025-2030 menjadwalkan pemilihan rektor pada 29-30 November 2024.
Saat penyampaian visi dan misi sebagai bakal calon rektor di Aula Timur pada 13 November 2024, Brian Yuliarto menyiapkan lima strategi. Ia berjanji akan membangun aliansi pengetahuan unggul di Indonesia yang ujung tombaknya di laboratorium kelompok keahlian dan mendorong ekosistem kampus yang menyenangkan dan dinamis.
“Kita akan buka kampus rasanya tidak berlebihan jika kita buka lagi kampus 24 jam seperti dulu saya kuliah sehingga seluruh aktvitas kampus dapat dilakukan,” kata Brian.
Strategi lainnya, yaitu membuat roadmap kenaikan pangkat. “Kami akan buat di ITB tidak ada lagi dosen yang pensun sebelum jadi guru besar,” kata dia.
Adapun Irwan Meilano berjanji akan menjamin kesejahteraan seluruh keluarga ITB, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Ia juga akan menerapkan pendidikan yang adaptif dengan melihat potensi global, berkolaborasi, dan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Ia juga akan mencari sumber pendanaan baru dengan bekerja sama Majelis Wali Amanat dan alumni ITB.
Sedangkan Tatacipta Dirgantara berkomitmen akan membuat ITB pada 2030 menjadi universitas generasi ke empat yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan inovasi mutidisiplin yang memberikan solusi holistik. Integrasi itu akan melibatkan aspek humaniora, seni, sains, teknologi, dan bisnis.
Pilihan Editor : Mekanisme Pemilihan Rektor di Perguruan Tinggi Negara