Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tinjau Banjir Jakarta, Wagub Rano Karno Ajak Warga Terdampak Banjir Tinggal di Rusun

Rano mengatakan Pemprov Jakarta telah merampungkan pembangunan rusun di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Warga terdampak banjir bisa pindah ke sana.

4 Maret 2025 | 11.52 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (tengah) berbincang dengan pengungsi terdampak banjir di SDN Kampung Melayu 01/02, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, 3 Maret 2025. Dalam peninjauan tersebut, Rano Karno mengecek kondisi pengungsi dan melihat langsung posko pengungsian terdampak Banjir Kali Ciliwung. Antara/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (tengah) berbincang dengan pengungsi terdampak banjir di SDN Kampung Melayu 01/02, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, 3 Maret 2025. Dalam peninjauan tersebut, Rano Karno mengecek kondisi pengungsi dan melihat langsung posko pengungsian terdampak Banjir Kali Ciliwung. Antara/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengajak warga Jakarta, khususnya yang tinggal di rawan banjir agar dapat tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemprov Jakarta. Dengan begitu, Rano mengatakan mereka dapat tinggal di hunian yang layak dan aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya selalu menyosialisasikan di kesempatan ini. Ayo kita pindah ke rumah susun (rusun)," ujar Rano usai meninjau kawasan terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Maret 2025.

Rano mengatakan Pemprov Jakarta telah merampungkan pembangunan rusun di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rusun dengan tiga tower itu kira-kira memiliki total hampir 800 kamar.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Doel itu, rata-rata rusun yang disediakan Pemprov Jakarta memiliki dua kamar, kemudian dilengkapi berbagai fasilitas seperti air bersih dan sarana olahraga.

Namun, lanjut dia, agar warga mau pindah ke rusun memang butuh waktu karena mereka tak terbiasa tinggal di rusun. Sekalipun sudah disediakan rusun, sejumlah warga masih memilih bertahan tinggal di lokasi yang sama.

"Memang kita perlu waktu. Masyarakat Jakarta enggak terbiasa tinggal di rusun. Tapi tidak ada cara lain. Jakarta enggak akan selesai dalam waktu lima tahun. Harus berkesinambungan," kata dia.

Bang Doel mengingatkan terkait karakter banjir di Jakarta yang tak bisa diprediksi. Rusun, kata dia, mungkin aman bagi warga yang tinggal di lantai atas, sementara tak demikian bagi yang tinggal di lantai bawah.

Oleh karena itu, selain mengupayakan warga di lokasi rawan banjir bersedia direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI Jakarta, normalisasi sungai juga tetap dilakukan.

"Rusun barangkali aman buat yang di atas. Makanya, program pusat yang namanya normalisasi kita lanjutkan. Bahkan, yang namanya Giant Sea Wall itu masuk program struktur nasional. Selain pusat, Pemprov DKI juga wajib melakukannya," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus