Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TKN Prabowo-Gibran Bilang Istilah Gemoy Muncul secara Alamiah

Cheryl berpendapat para anak muda melihat Prabowo sebagai sosok yang tampil apa adanya dan tidak berpura-pura.

28 November 2023 | 07.17 WIB

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (kedua kiri) berjoget bersama relawan seusai mengikuti jalan sehat di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu, 2 Februari 2019. Kegiatan jalan sehat tersebut diselenggarakan oleh relawan Roemah Djoeang Prabowo-Sandi. ANTARA
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (kedua kiri) berjoget bersama relawan seusai mengikuti jalan sehat di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu, 2 Februari 2019. Kegiatan jalan sehat tersebut diselenggarakan oleh relawan Roemah Djoeang Prabowo-Sandi. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - TKN Prabowo-Gibran membantah penyematan julukan gemoy kepada calon presiden Prabowo Subianto merupakan strategi kampanye. Ketua Umum Partai Gerindra itu belakangan disemati julukan gemoy karena gimik-gimiknya di depan publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Rian Ernest mengatakan, istilah gemoy muncul secara alamiah. "Istilah ‘gemoy’ saya rasa terjadi secara alamiah ya, sebagai dinamika percakapan di sosial media," ucapnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin, 27 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rian mengatakan, strategi TKN akan berfokus dalam hal sosialisasi visi misi Asta Cita. "Strategi TKN fokus kepada sosialisasi berbagai aspek dalam visi misi Asta Cita Prabowo-Gibran," ujarnya.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Cheryl Anelia Tanzil menjelaskan sebutan gemoy yang berarti menggemaskan untuk Prabowo Subianto merupakan julukan sayang dari para pendukungnya. Cheryl membantah julukan itu sebagai strategi kampanye yang diciptakan oleh tim sukses.

“Bagi generasi muda, Pak Prabowo muncul di ruang publik sebagai dirinya sendiri. Tampil beda dan apa adanya, yang mungkin tidak semua orang mengetahui sisi menggemaskannya itu," kata Cheryl dalam keterangan tertulis TKN di Jakarta, Sabtu, 18 November 2023.

Cheryl menilai istilah gemoy dan santuy — yang berarti santai — populer di kalangan Generasi Z (anak muda kelahiran 1997–2012) karena mereka bosan dengan sosok pemimpin yang berpura-pura. Para anak muda, yang nantinya juga menjadi pemilih dalam Pemilu 2024 menghendaki sosok pemimpin yang apa adanya.

Dari julukan gemoy itu, Cheryl berpendapat para anak muda melihat Prabowo sebagai sosok yang tampil apa adanya dan tidak berpura-pura.

“Pemilih hari ini sekarang bosan dengan pemilu yang dibawa ke arah saling serang, saling tuding. Istilah gemoy dan santuy jadi oase bagi pemilih sekarang bahwa berpolitik ternyata bisa dibuat asyik dan gembira” kata Cheryl.

Dia menambahkan Prabowo, yang merupakan calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, sejak dulu memang humoris.

"Pak Prabowo ini sejak dulu suka humor dan suka berjoget, dan memang menjadi bagian dari persona beliau. Namun karena memang bukan sosok yang eksis di media sosial, bukan conten creator, baru sekarang sisi ini dilihat oleh publik secara luas. Dan ini disambut baik oleh para pemilih,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus