Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Tokoh NU Jatim Choirul Anam Wafat, Loyalis Gus Dur yang Bersimpang Jalan Dirikan PKNU

Tokoh NU Choirul Anam merupakan Ketua PKB Jatim yang pertama. Ia mendukung pasukan berani mati untuk membela Gus Dur dari pemakzulan MPR 2001.

9 Oktober 2023 | 17.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum PKNU Choirul Anam. TEMPO/Dasril Roszandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, Choirul Anam, wafat di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Senin pagi, 9 Oktober 2023 pukul 06.00. Jenazah mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur pertama itu dimakamkan di Desa Kemirigalih, Sawiji, Jombang. Kesehatan mantan wartawan Tempo era 80-an yang akrab disapa Cak Anam itu memang menurun akhir-akhir ini. Kepada Tempo ia mengakui pendengarannya telah menurun, sehingga perlu alat bantu.

Fisiknya juga terlihat lemah, namun selera humornya tak hilang. "Kalau mau wawancara dengan saya lewat WA-saja, pendengaran saya menurun. Tidak dengar kalau ditelepon," kata Choirul Anam saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Ketika masih menjabat Ketua PKB Jawa Timur, Cak Anam mendukung keberadaan Front Pembela Kebenaran (FPK) atau sering disebut 'pasukan berani mati' untuk membela Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang hendak dilengserkan MPR. Sekelompok orang yang konon digembleng ilmu kebal di Banyuwangi itu dipersiapkan dikirim ke Jakarta untuk membetentengi Gus Dur. Namun toh Presiden Wahid akhirnya lengser pada 23 Juli 2001.

Cak Anam juga mendirikan Graha Astranawa di Jalan Gayungsari Timur Surabaya, yang selanjutnya dipakai sebagai kantor PKB setelah pindah dari Jalan Kapuas. Ia membangun Museum NU di seberang Graha Astranawa.Meski dikenal sebagai loyalis Gus Dur, namun pemimpin umum dan penanggung jawab koran Duta Masyarakat itu sempat bersimpang jalan dengan pendiri PKB tersebut.

Ketika Dewan Pengurus Pusat PKB terjadi konflik kepengurusan dan terpecah, Choirul Anam bersama Alwi Syihab dan sejumlah kiai khos mendeklarasikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, milik KH Abdullah Faqih, pada 21 Nopember 2006. Tempo yang datang saat deklarasi melihat panggung acara sempat anjlok.

Setelah PKNU tak mampu menembus DPR, perlahan aktivitas Cak Anam di dunia politik surut. Ia sempat dinyatakan sebagai pendukung Partai Masyumi Baru, namun mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur itu mengaku tak tahu menahu namanya dimasukkan. "Saya tidak pernah dihubungi kok foto saya dipasang di poster, gimana teman-teman itu," ujar Cak Anam saat dihubungi Tempo kala itu.

Setelah kesehatannya makin menurun ia lebih banyak mengurusi Duta Masyarakat, penerbitan buku serta Museum NU. Sebelum meninggal, Choirul Anam sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Jemursari. Adik kandung Choirul Anam, Mokhammad Kaiyis, menuturkan Cak Anam mendirikan Museum NU salah satunya karena atas arahan Gus Dur. "Beliau (Choirul Anam) selalu menyebut-nyebut bahwa museum ini amanat Gus Dur," kata Kaiyis soal kakaknya yang meninggal di usia 69 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus