Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Wakil Ketua Dewan Pers Berharap Prabowo Wawancara dengan Banyak Media

Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya sempat mengapresiasi wawancara Prabowo dengan wartawan dari tujuh media beberapa waktu lalu.

13 April 2025 | 13.31 WIB

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan 7 jurnalis dari 7 media berbeda di Hambalang, Jawa Barat, 6 April 2025. Ketujuh jurnalis tersebut mewawancarai Prabowo secara bersama-sama. Foto: Tangkapan layar akun Instagram @Prabowo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan 7 jurnalis dari 7 media berbeda di Hambalang, Jawa Barat, 6 April 2025. Ketujuh jurnalis tersebut mewawancarai Prabowo secara bersama-sama. Foto: Tangkapan layar akun Instagram @Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya mendorong Presiden Prabowo Subianto agar melakukan wawancara dengan lebih banyak media. Agung menyampaikan harapan tersebut setelah Prabowo mengundang jurnalis dari tujuh media untuk wawancara di kediaman Sang Presiden di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada 6 April 2025 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung meminta Prabowo juga membuka diri terhadap media-media lain. "Saya berharap selanjutnya media lebih banyak diundang, di antaranya Tempo," kata Agung melalui pesan singkat pada Sabtu, 12 April 2025.

Agung sebelumnya sempat mengapresiasi wawancara Prabowo dengan wartawan dari tujuh media beberapa waktu lalu. Menurut dia, Presiden Prabowo sudah bersikap terbuka dengan berkomunikasi kepada publik melalui pers, apa pun medianya.

Agung, yang merupakan anggota Dewan Pers dari unsur pimpinan perusahaan pers, berujar apresiasi untuk Presiden Prabowo tersebut adalah pandangan pribadi. Sikap itu dia katakan tidak mewakili pandangan Dewan Pers secara kelembagaan.

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu sebelumnya menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang hanya mengundang segelintir media untuk menjawab persoalan-persoalan terkini. Menurut Ninik, alih-alih memberikan akses yang luas kepada media, wawancara ekslusif yang dilakukannya bersama tujuh media beberapa waktu lalu menyebabkan terbatasnya arus informasi bagi publik.

"Pendalaman pertanyaan tidak dapat diwakili segelintir media," kata Ninik saat ditemui di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, pada Kamis, 10 April 2025. Dia melanjutkan, sebagai kepala negara, Prabowo seharusnya menawarkan mekanisme yang lebih inklusif, yaitu dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi media, termasuk media di daerah.

Adapun ketujuh jurnalis yang mewawancarai Prabowo pada 6 April 2025 adalah Alfito Deannova (Pemred Detik), Lalu Mara Satriawangsa (Pemred Tv One), Uni Lubis (Pemred IDN Times), Najwa Shihab (pendiri Narasi), Sutta Dharmasaputra (Pemred Harian Kompas), Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar), dan Valerina Daniel (News Anchor TVRI). Prabowo membahas berbagai isu, dari teror terhadap media Tempo hingga tarif impor Amerika Serikat, dalam wawancara berdurasi lebih dari tiga jam itu.


Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus