Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wamenag Ingatkan Tren Islam Konservatisme di Kalangan Milenial

Wamenag meminta PMII harus menguatkan moderasi beragama dalam pemahaman teks-teks keagamaan dan kehidupan sosial kalangan mahasiswa.

19 November 2022 | 10.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 28 September 2020. Rapat tersebut membahas percepatan peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang penentuan tarif layanan sertifikasi halal dan membahas pengecualian moratorium gedung baru Negara untuk elayanan langsung Kementerian Agama RI di Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menyebut saat ini tengah terjadi tren Islam konservatisme di kalangan milenial. Hal ini Zainut sampaikan saat menghadiri Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII 2022 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, Kamis kemarin, 17 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengatasi konservatisme itu, Zainut mengatakan PMII harus menguatkan moderasi beragama dalam pemahaman teks-teks keagamaan dan kehidupan sosial kalangan mahasiswa. "Peran mahasiswa sangat penting sebagai katalisator mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," kata Zainut dalam keterangannya, Sabtu, 19 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain konservatisme, Zainut juga mengingatkan PMII tentang tantangan revolusi industri 4.0, society 5.0, pasar bebas internet, serta kompetisi dagang global yang semakin terbuka. Menurut dia, PMII sebagai wadah pergerakan mahasiswa harus cepat merespons jika tidak ingin tertinggal atau ditinggalkan oleh anggotanya yang telah memiliki ekspektasi serta orientasi masa depan yang berbeda.

"Saya berharap Muspimnas PMII ini akan menghasilkan keputusan atau dokumen strategis yang dapat melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang mampu menjawab tantangan dan peluang Indonesia dalam kancah dunia global," kata Zainut.

Sementara itu Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri menyampaikan Muspimnas merupakan konferensi tertinggi kedua setelah Kongres. Dia berharap, kader-kader PMII se-Indonesia bisa memberikan gagasan terbaik dala. Muspimnas agar menghasilkan peraturan organisasi (PO) sebagai aturan turunan AD/ART.

Dia pun berharap, PO yang disahkan selaras dengan kebutuhan organisasi. Proses penyusunan PO Muspimnas PMII ini, ada aturan yang ditambah, disesuaikan dan dikurangi. Semua itu demi kebutuhan aturan organisasi yang sesuai dengan tantangan perkembangan ini. "Nanti akan kita bahas utamanya adalah kaderisasi dan penataan organisasi," kata Abdullah Syukri usai pembukaan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kabupaten Tulungagung Maryoto Birowo, Rektor UIN SATU Maftukhin, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2021-2024 Muhammad Abdullah Syukri, dan Majelis Pembina Nasional PB PMII Abdul Muhaimin Iskandar.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus