Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom memastikan, mereka tetap bergerilya meski kehilangan salah satu milisi terbaiknya Yesaya Serewi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yesaya Serewi adalah salah satu pentolan milisi TPNPB yang bergerilya di wilayah Wutung, yaitu wilayah dekat perbatasan Papua dengan Papua Nugini. Dalam struktur TPNPB-OPM, pangkatnya, adalah Brigadir Jenderal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meninggalnya Yesaya, kata Sebby, telah menyebabkan duka di kalangan milisi dan markas pusat TPNPB. Tetapi, duka yang dirasakan milisi tak mempengaruhi semangat dan daya juang. "Kekuatan kami tidak terpengaruh, itu hal biasa," kata Sebby melalui pesan singkat, Kamis, 6 Maret 2025.
Ia melanjutkan, mengenai figur pengganti Yesaya, hal tersebut belum menjadi pembahasan di internal markas pusat maupun satuan tempur yang dikomandoi Yesaya.
Yesaya meninggal pada awal Maret lalu di usia ke-75 tahun. Menurut Sebby, Yesaya meninggal karena faktor sakit yang diderita selama berbulan-bulan, serta usia. Namun, dia tak merinci ihwal penyakit apa yang diderita Yesaya. "Sudah tiga bulan sakit, usianya juga sudah tua," ujar Sebby.
Sebelumnya, pada 3 Maret lalu TPNPB mengumumkan kabar kematian sala satu milisi di regional Papua Barat, yaitu Yesaya Serewi.
Yesaya dikebumikan pada hari yang sama dengan cara kemiliteran TPNPB. Sebby Sambom mengatakan, Yesaya dimakamkan di wilayah Wutung yang dinilai menjadi tempat bersejarah bagi Yesaya. "(Wutung) itu medan perang beliau," ucap Sebby.
Pilihan Editor: TPNPB-OPM Kecam Pembangunan Pos Militer di Yuguru