Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Badan Geologi Bikin Sumur Bor untuk Pengungsi Gempa Lombok

Pada masa tanggap darurat pasca gempa Lombok 5 Agustus lalu, Badan Geologi mengerahkan tim untuk memasang sumur bor di beberapa tempat pengungsian.

13 Agustus 2018 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua korban gempa mandi di dekat rumah mereka yang roboh pasca-gempa di Dusun Lengkukun, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu, 11 Agustus 2018. Hingga hari keenam pasca-gempa, para korban gempa yang lokasinya jauh dari ibu kota Kabupaten Lombok Utara belum tersentuh bantuan dan saat ini hanya bertahan dengan bantuan yang dibawakan pihak keluarga. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Pada masa tanggap darurat pasca gempa Lombok 5 Agustus lalu, Badan Geologi mengerahkan tim untuk memasang sumur bor di beberapa tempat. Lokasi pemasangan berada di tempat pengungsian. Prioritasnya di daerah Lombok Utara, yang terdapat shelter pengungsian dan daerah yang sulit air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Geologi Rudi Suhendar mengatakan, wilayah terdampak gempa bumi merupakan daerah sulit air. Akibatnya warga di beberapa tempat pengungsian kekurangan air. Selama masa bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan relawan memasok air dengan menggunakan mobil tangki. "Sumbernya antara lain dari hasil pemboran Badan Geologi," katanya.

Sumur bor itu ada yang dibuat baru di beberapa tempat. Tim juga memperbaiki sumur bor yang sudah ada namun dalam kondisi rusak.

Kepala Bidang Air Tanah Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Wahyudin mengatakan, ada dua alasan kenapa Lombok Utara jadi prioritas. Pertama karena wilayah itu menjadi daerah dengan konsentransi pengungsi yang banyak. Tim membuat jenis sumur bor dalam, menengah, dan dangkal atau gali.

"Pertimbangan teknis ke Lombok timur bagian utara arahnya juga karena di daerah itu potensi air tanahnya relatif kecil," ujarnya, Ahad, 12 Agustus 2018. Sepekan lalu sudah ada dua sumur bor yang berfungsi di lokasi pengungsian.

Wahyudin mengatakan, sumur bor yang sudah berfungsi berada di Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. "Kapasitasnya dua liter per detik untuk 2.880 orang pengungsi," katanya.

Sumur bor lain mengalirkan air di Posko Lapangan Tanjung di Kecamatan Tanjung. Kapasitas airnya lebih sedikit daripada di Gangga, yakni 0,5 per detik untuk kebutuhan 800 orang pengungsi.

Hingga 10 Agustus, ada tiga lokasi lain yang masih tahap mobilisasi alat. Alokasi sumur bor itu untuk Posko Lapangan Desa Persiapan Manggala Kecamatan Pemenang. "Rencananya berkapasitas 1,5 liter per detik untuk 2.200 jiwa," ujar Wahyudin.

Pemasangan berikutnya di Posko Lapangan Desa Sigarpejalin, Kecamatan Tanjung. Kapasitasnya sama, 1,5 liter per detik bagi 2.200 orang warga pengungsi di sana. Pun di Posko Lapangan Gondang, Kecamatan Gangga.

Selain itu, tim mengupayakan perbaikan dua sumur bor yang rusak. Lokasinya di Desa Pemenang Timur kecamatan Pemenang. Sumur bor buatan 2008 itu sedang diperbaiki. Sementara sumur bor di Desa Bertek Kecamatan Gangga yang dibangun 2016, mengalami kerusakan akibat gempa.

Simak kabar terbaru tentang gempa Lombok hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Amri Mahbub

Amri Mahbub

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus