Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) memungkinkan manusia untuk menempuh cara-cara baru dalam memecahkan masalah. Permasalahan yang berkaitan dengan gen adalah salah satu permasalahan yang mampu dipecahkan dengan cara-cara baru berkat kemajuan iptek. Produk kemajuan iptek yang mampu menyelesaikan permasalahan gen manusia adalah tes DNA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari MedlinePlus, tes DNA adalah tes medis yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam kromosom, gen, dan protein. Dalam dunia medis, hasil dari tes DNA berguna untuk mengidentifikasi kesempatan seseorang untuk sembuh dari kelainan genetik. Selain itu, tes DNA juga mampu mendeteksi gejala kelainan genetik sehingga kelainan genetik tersebut dapat dicegah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain bidang medis, tes DNA juga berguna dalam bidang hukum. Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, tes DNA telah berperan penting dalam investigasi dan pembuktian hukum pidana sejak 1980-an. Terlepas dari segudang manfaatnya, tes DNA memerlukan bagian tubuh tertentu sebagai sampel untuk diuji. Lantas, bagian tubuh apa saja yang bisa dijadikan sampel dalam tes DNA?
Dalam dunia medis, sebagaimana dilansir dari 24/7 labs, semua bagian tubuh bisa digunakan sebagai sampel tes DNA. Sebab, pada umumnya, semua bagian tubuh manusia mengandung sel, yang di dalamnya terdapat DNA. Namun, bagian tubuh yang paling sering dijadikan sampel tes DNA adalah darah dan air liur. Selain itu rambut, cairan sperma, urin, dan sel kulit juga sering dijadikan sampel.
Sementara itu, dalam bidang hukum, sampel yang boleh digunakan uji tes DNA terdiri dari beberapa kategori. Dilansir dari National Institute of Justice, kategori itu antara lain:
Sampel yang dipertanyakan atau tidak diketahui asalnya
Sampel ini umumnya berupa bercak darah, tumpahan air liur, atau bercak sperma di tempat kejadian perkara. Umumnya, pemilik sampel ini adalah korban atau pelaku tindak pidana yang belum diketahui identitasnya.
Sampel dari individu yang diketahui identitasnya
Sampel umum yang biasanya berupa darah atau air liur.
Sampel yang digunakan ketika sampel konvensional tidak ditemukan
Sampel konvensional yang dimaksud di sini adalah sampel seperti darah, air liur, dan bagian tubuh lain. Ketika sampel-sampel tersebut tidak dapat ditemukan; sampel seperti kuku jari, pakaian, puntung rokok, dan benda-benda lain yang pernah bersentuhan dengan orang yang sampelnya ingin diambil dapat digunakan sebagai sampel.
Sampel dari individu yang melakukan transfusi darah sebelum tes DNA
Individu yang melakukan transfusi darah sebelum tes DNA membuat tes DNA menghasilkan uji dari dua jenis DNA sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, DNA yang terlihat paling unggul biasanya diputuskan sebagai DNA asli individu tersebut.
Semakin dibutuhkannya tes DNA dalam berbagai bidang pada saat ini membuka kemungkinan bahwa tes DNA bisa merambah bidang lain. Oleh karena itu, mengetahui jenis-jenis sampel yang dapat diuji dengan tes DNA menjadi penting.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Menguak Rahasia Kesehatan Diri lewat Tes DNA