Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) L.T. Handoko mengumumkan ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-54 dan National Young Inventor Award ke-15 tahun ini akan menjadi yang terakhir digelar. "Akan menjadi sejarah," katanya dalam acara penutupan dan penganugerahan Indonesia Research and Innovation Expo atau InaRIE 2022 di Innovation Convention Center, Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Minggu siang 30 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mulai tahun depan, Handoko mengumumkan, ajang dua kompetisi tersebut akan dikonversi menjadi satu ajang berskala dunia, yakni International Indonesia Young Research and Innovation Fair. Seperti namanya, peserta akan terbuka dari negara lain. "Jadi akan lebih menantang," kata Handoko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kompetisi juga tak lagi sebatas untuk remaja karena BRIN akan membebaskan batas usia dan jenjang khusus untuk peserta dari Indonesia. "Termasuk untuk bapak ibu guru, mahasiswa, dan pensiunan pun boleh ikut," kata Handoko sambil menambahkan, "Tentu saja nanti ada kategori-kategorinya."
Sekalipun berubah nama dan kategori peserta, Handoko menerangkan, basis lomba tetap sama yakni mentoring dan bimbingan oleh BRIN berdasarkan proposal yang diajukan. Proposal terpilih akan difasilitasi untuk maju sebagai finalis. "Kami harapkan itu akan lebih mendorong aktivitas riset dan inovasi," katanya dalam acara yang diikuti daring di akun YouTube BRIN.
Sebagai informasi, LKIR dan NYIA tahun ini diikuti 54 karya ilmiah dan 50 inventor muda sebagai finalis. Mereka masing-masing tersaring dari 1.562 dan 492 proposal.