Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Jadi Wisudawan Tertua di ITS, Mantan Dirut Nindya Karya Lulus di Usia 63 Tahun

Indradjaja Manopol menjadi wisudawan tertua Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat acara wisuda ke-125 yang digelar pada Ahad, 27 Maret lalu.

28 Maret 2022 | 06.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Indradjaja Manopol (dua dari kiri) meninjau pelaksanaan proyek Pasar Djohar Semarang saat menjabat menjadi Direktur Utama PT Nindya Karya. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indradjaja Manopol menjadi wisudawan tertua Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat acara wisuda ke-125 yang digelar pada Ahad, 27 Maret lalu. Dia berhasil menamatkan studi magisternya di usia 63 tahun 8 bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mantan Direktur Utama PT Nindya Karya ini mengambil program studi Teknik Sipil Manajemen Konstruksi. Kelulusan Indra menjadi langkah awal akan keinginannya untuk menjadi pengajar di bidang yang hampir 40 tahun Indra geluti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Nyaris 10 Kali Proposal Tesis Ditolak

Selama menjalani studi, Indra bercerita mengalami berbagai kendala. Salah satunya yakni kemampuan menulis ilmiah. Indra mengaku kesulitan lantaran jarang menggunakan bahasa ilmiah. Dia mengatakan tak terbiasa menulis ilmiah karena kesibukannya bekerja sebagai praktisi lapangan.

Karena itu, Indra pernah ditolak hampir sepuluh kali ketika mengajukan proposal tesis. “Ditolak hampir sepuluh kali oleh dosen pembimbing,” katanya seperti dikutip di laman resmi ITS pada Senin, 28 Maret 2022.


Indra tak patah semangat sekalipun proposalnya ditolak berkali-kali. Dia terus berusaha dan banyak membaca untuk memperbaiki tesisnya. Dia pun mendapat dukungan dari keluarga dan rekan kerja turut mengobarkan semangat Indra dalam menyusun tesis. " Tapi untungnya keluarga mendorong untuk terus maju,” tuturnya.


Selain dukungan keluarga, tekad kuat dari seorang Indra juga menjadi faktor penting keberhasilannya lulus dalam kurun waktu tiga semester. Dia mengingatkan diri sendiri untuk merasa malu ketika ingin menyerah dan harus menyelesaikan apa yang sudah dia mulai. Berkat perjuangannya, mantan Komisaris Utama PT Amarta Karya ini berhasil meraih IPK 3,92 dengan predikat cumlaude.

Tesis Bertema Keselamatan Kerja


Untuk menyelesaikan studi magisternya, lelaki asli Surabaya ini mengangkat tesis berjudul Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan maupun Keberhasilan dari Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Indonesia.

Tesis ini dibuat karena rasa prihatin Indra akan banyaknya kecelakaan kerja di proyek-proyek pembangunan infrastruktur. “Kecelakaan ini sangat merugikan, jadi harus ada perhatian dari seluruh pihak yang terkait,” ujarnya.

Lelaki kelahiran 1958 ini berharap tesis yang ditulisnya dapat bermanfaat bagi manajemen keselamatan konstruksi di Indonesia. Dia juga berniat untuk mengajarkan ilmunya kepada junior dan rekan kerjanya yang berada di perusahaan konstruksi.

Indra berpesan kepada generasi muda untuk memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin agar ilmu yang diperoleh dapat segera diaplikasikan dalam dunia nyata untuk kemajuan bangsa dan negara.

Baca juga:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus