Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - PT Jasa Marga operator jalan tol Malang-Pandaan menghentikan sementara proyek pengerjaan jalan tol di kilometer 37 di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang. Di lokasi penemuan struktur dari batu bata, yang diduga situs peninggalan Majapahit, tak ada pengerjaan sama sekali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pekerjaan di sini dihentikan sementara. Menunggu keputusan tim arkeolog," kata General Manager Teknik PT Jasa Marga tol Malang-Pandaan, M. Jajuli, Selasa 12 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengerjaan di kawasan sekitar temuan situs dilakukan secara hati-hati. Tak serampangan, karena khawatir merusak artefak yang kemungkinan masih tersimpan di dalam tanah.
"Dikerjakan secara hati-hati. Kalau ada temuan yang mencurigakan dilaporkan kepada tim arkeolog," katanya.
Sejak proyek jalan tol Malang-Pandaan dilaksanakan, pekerja proyek menemukan dua benda purbakala. Sebelumnya ditemukan batu gajah di Desa Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang.
Jika Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur menyatakan temuan itu penting bagi ilmu pengetahuan, maka jalan tol bakal digeser ke timur. Lokasi baru ini berdekatan dengan Sungai Amprong, sehingga harus dilakukan penguatan struktur.
"Keputusan menunggu kajian BPCB," katanya. Jajuli mengaku tak tahu ada pekerja proyek jalan tol yang menemukan benda cagar budaya. Muncul kabar, empat bulan lalu sejumlah pekerja proyek menemukan peti berisi koin kuno.
Koin kuno tersebut beraksara Cina. Mereka telah menjual benda cagar budaya kepada kolektor, sehingga banyak benda cagar budaya yang hilang tak berbekas.
Selain itu, juga ada temuan bokor perunggu, pecahan keramik, tembikar dan perhiasan emas, yang juga diduga sisa peninggalan masa Majapahit. Tempo belum berhasil mengkonfirmasi kabar tersebut pada pekerja jalan tol yang diduga menemukan benda purbakala tersebut.