Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Komik Raden Saleh Dirilis di Frankfurt Book Fair 2019

Tahun ini Indonesia menjadi bagian dari 7.450 partisipan Frankfurt Book Fair 2019 dari 104 negara.

17 Oktober 2019 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komik Raden Saleh hadir di Frankfurt Book Fair 2019. Kredit: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Buku Nasional (KBN) kembali menampilkan industri penerbitan Indonesia di Frankfurt Book Fair 2019, yang dimulai pada Rabu, 16 Oktober 2019. Tahun ini, Indonesia menjadi bagian dari 7.450 partisipan pameran (exhibitor) dari 104 negara. Adapun tamu kehormatan untuk FBF tahun ini adalah Norwegia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menempati stand C71 di Hall 4.0 seluas 120 meter persegi, KBN membawa 350 judul dan 10 penerbit yang didukung dengan travel grant oleh Bekraf, 2 agen literasi, dan 1 agen ilustrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia menjadi bagian dari 7.450 partisipan Frankfurt Book Fair 2019. Kredit: Istimewa

Di hari pertama, acara utama yang ditampilkan KBN adalah peluncuran buku komik Raden Saleh berjudul “Lebend Und Abenteuer Des Raden Saleh” yang ditulis oleh sejarawan seni, Werner Kraus.

Buku ini diterbitkan dengan dukungan biaya sepenuhnya dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman. “Raden Saleh bisa dikatakan adalah duta budaya pertama Indonesia di Eropa,” ujar Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Perry Pada, yang menceritakan sebagian kisah hidup Raden Saleh terutama saat berada di Eropa, kepada hadirin yang ada di acara peluncuran buku ini.

Bersama dengan Wakil Dubes RI untuk Jerman, hadir di acara peresmian ini adalah Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Toferry Primanda Soetikno, Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik, Werner Kraus, dan Duta Besar Thailand untuk Jerman, Dhiravat Bhumichitr.

Dalam kata sambutannya, Werner Kraus menyampaikan kebanggaannya bisa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia untuk menuliskan buku komik ini.

“Buku ini merupakan tahap awal, karena sangat tidak mungkin bisa menuliskan keseluruhan hidup Raden Saleh yang begitu kompleks ke dalam 40-an halaman buku komik ini. Raden Saleh tidak hanya seorang pelukis, tapi dia juga seorang ilmuwan, fotografer dan juga penulis. Semoga tahun depan, proyek penulisan ini bisa dilanjutkan,” ujar Werner Kraus.

Bersama dengan buku komik ini, KBRI Jerman juga menampilkan delapan seri perangko Jerman yang menampilkan karya Raden Saleh, diproduksi oleh Deutsche Post.

Delapan karya di perangko ini dikurasi oleh Werner Kraus, yang dinilai sesuai untuk mewakili kompleksitas karakter Raden Saleh. Di antaranya perangko yang menampilkan lukisan diri Raden Saleh sebagai lelaki Jawa; kemudian sosoknya dalam kostum lelaki Eropa; karya maestro Penangkapan Diponegoro; lukisan harimau jawa; dan lukisan Gunung Merapi.

Dalam acara peluncuran ini, secara khusus Werner Kraus menyerahkan buku komik tersebut kepada Ketua KBN, Laura Bangun Prinsloo. “Kami sangat senang menyambut penerbitan buku ini. Buku ini akan kami bawa dan promosikan tidak hanya di Frankfurt Book Fair. Semoga buku komik Raden Saleh ini bisa diterjemahkan dan diterbitkan ke bahasa asing lainnya,” ujar Laura Bangun Prinsloo.

Selain peluncuran buku komik Raden Saleh, industri penerbitan yang ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 ini adalah kehadiran penulis Indonesia Feby Indirani dalam acara gelar wicara berjudul “Women and Literature in Asia Pacific” bersama dua penulis dari Malaysia dan India, Chuah Guat Eng dan Sara Rai, di Pavilion The Agora.

Kemudian tampil juga Natalina Rimba dari penerbit ASTA Ilmu Publishing dalam gelar wicara berjudul “Textbook Publishing: Opportunities for International Publishers K-12” bersama penerbit dari Malaysia, Filipina, dan Singapura di arena Asean Stage.

Industri kuliner juga ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 . Kredit: Istimewa

Industri kuliner juga ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 berupa demo memasak yang ditampilkan Santhi Serad dan Astrid Enricka dari Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) di arena Gourmet Gallery. Keduanya menyuguhkan masakan Gulai Cubadak, daging rending, dan teh bunga telang. Acara ini mengundang perhatian publik yang melintasi arena Gourmet, dan banyak dari antara mereka penasaran dengan bumbu-bumbu Indonesia yang ditampilkan Santhi dan Astrid.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus