Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Letusan Gunung Kerinci Berjenis Freatik

Letusan freatik terjadi akibat sistem di bawah permukaan kawah Gunung Kerinci.

1 Agustus 2019 | 06.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dokumentasi : Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. (Dok Antaranews)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan letusan Gunung Kerinci ikut ditandai oleh kolom abu berwarna kelabu di atas puncak gunung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertanda itu, menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani, menandakan letusan freatik. “Dia hanya menghasilkan abu yang jatuh di sekitar kawah,” katanya Rabu, 31 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Letusan seperti itu menjadi karakteristik gunung tertinggi di Sumatera itu. Kerinci yang berada di wilayah Jambi-Sumatera Barat berketinggian 3.805 meter dari permukaan laut. Gunung api berstatus level II atau waspada itu pada Rabu siang, 31 Juli Juli 2019 pukul 12.48 WIB meletus dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 800 meter dari puncak gunung.

Sebelum erupsi biasanya ditandai oleh kegempaan seperti hembusan juga tremor (getaran) yang berujung letusan dan menghasilkan hujan abu. Abu vulkanis itu bisa tersebar jauh karena tiupan angin. “Kalau yang menghasilkan batuan pijar selama ini belum pernah teramati,” kata Nia.

Letusan freatik terjadi akibat sistem di bawah permukaan kawah gunung api. Gas yang menguap dari dapur magma terdorong naik ke permukaan. Dalam perjalanannya gas itu menggerus batuan lama gunung api dan ikut terlontar ke udara.

Hembusan yang menciptakan kolom abu berwarna kelabu hingga kehitaman menandakan dominasi material abu gunung. Adapun asap putih kolom letusan berarti didominasi oleh gas atau uap air. “Kalau batuan yang keluar dari dapur magma ia akan berpijar keluar api,” ujar Nia.

Letusan freatik, menurutnya, tidak terpengaruh oleh cuaca hujan atau kemarau. Tidak ada hubungannya juga kondisi di atmosfer dengan bagian bawah kawah gunung api. Dia meminta masyarakat tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak benar. “Apalagi yang membuat panik dari aktivitas Gunung Kerinci, juga gunung lain. Tetap ikuti perkembangan dari PVMBG.”

ANWAR SISWADI

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus