Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Liburan ke Gunung atau Pantai? Ini Kata Psikolog Soal Kepribadian Pengaruhi Pilihan

Gunung atau pantai? Psikolog Universitas NU Indonesia mengatakan kepribadian merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi keputusan wisata.

27 Desember 2022 | 11.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendaki memancing ikan di Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 3 Juni 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang musim liburan, masyarakat disibukkan memilih destinasi wisata, termasuk objek wisata alam. Soal pilihan destinasi wisata ini, anggapan ekstrover (aktif) bakal cenderung memilih pantai, sedangkan introver (pendiam) akan menjatuhkan pilihannya pada gunung masih kerap dijumpai di tengah masyarakat. Benarkah kepribadian menentukan pilihan destinasi berwisata seseorang?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Maryam Alatas, mengatakan kepribadian merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi penentuan tujuan objek wisata seseorang. “Banyak variabel yang mempengaruhi pemilihan destinasi wisata, baik itu internal maupun eksternal. Kepribadian menjadi salah satu variabel internal seseorang dalam menentukan tempat wisata,” kata Maryam dilansir dari nu.or.id pada Selasa, 27 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara psikologis, ia menjelaskan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain, motivasi, sikap, persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, dan kepribadian. Soal pemilihan destinasi alam tersebut, lanjutnya, cukup menggambarkan kepribadian seseorang.

Dalam hal ini, seperti keidentikkan pantai sebagai preferensi objek wisata bagi ekstrover dan gunung sebagai wisata alam yang digandrungi introver. “Ini kaitannya dengan situasi di lokasi tersebut,” terang Kepala Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Unusia itu.

Ia melihat, pantai dengan suasana yang ramai relatif cocok bagi orang dengan kepribadian ekstrover yang menyukai keramaian, serta bisa bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang. “Bisa berpesta atau bahkan menonton konser di pantai,” ujar dia.

Sementara di gunung dengan suasana yang lebih tenang, memiliki kelebihan tersendiri bagi introver. “Ini disukai oleh si introver,” jelas Maryam. Ia menambahkan, orang introver diketahui lebih menyukai bepergian dengan sedikit orang, kebalikan dari ekstrover yang justru senang bepergian dengan banyak orang.

Agar tetap aman berwisata alam Sebelumnya, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), Maskut Candranegara, mengatakan masyarakat perlu melakukan persiapan sebelum berlibur ke objek wisata alam.

“Persiapan bagi masyarakat yang akan berlibur ke destinasi wisata alam saat musim libur Natal dan tahun baru (Nataru), LPBINU berpesan, kalau bisa menghindari tempat-tempat yang berpotensi rawan bencana,” kata Maskut.

Persiapan tersebut, lanjutnya, guna mengantisipasi cuaca ekstrem serta perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini. “Seperti erupsi gunung berapi, tanah longsor, banjir dan gempa bumi serta tsunami,” kata dia.

Baca juga:Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Waspada Lokasi Wisata di Kawasan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus