Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mahasiswa Unpad Gagas Cara Baru Cuci Tangan Pakai Sabun Kertas

Sabun kertas dinilai lebih praktis untuk dibawa-bawa ketimbang cuci tangan pakai sabun cair atau batangan.

17 Oktober 2020 | 14.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) menggagas cara baru cuci tangan dengan sabun kertas antimikroba dari bahan alami. Pilihannya menggunakan daun dadap dan air kelapa. “Dari jurnal ilmiah yang sudah ada, itu sudah terbukti efektif dalam membunuh dan merusak membran sel bakteri,” kata M. Jaza Kamali, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia bersama dua rekannya juga dari Fakultas Kedokteran Unpad yaitu Karen Lolinhandary dan Aleesha Zalica, mengusung ide itu saat Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional 2020 di Universitas Brawijaya, Malang. Dimbimbing dosen Mikrobiologi Lidya Chaidir, mereka meraih juara harapan II di kategori kesehatan dan medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan sabun kertas dinilai lebih praktis untuk dibawa-bawa ketimbang sabun cair atau batangan. Memakai bahan kertas yang mudah larut, sabun sekali pakai ini juga diklaim ikut mendukung program nir sampah. Lebih dari itu, “Sabun kertas diharapkan menarik minat masyarakat untuk rajin mencuci tangan,” kata Jaza seperti dikutip dari laman Unpad, Jumat 16 Oktober 2020.

Saat ini sabun kertas bisa dibeli atau dibuat sendiri. Jaza cs menyodorkan bahan non kimia yaitu pemakaian campuran daun dadap dan air kelapa. Keduanya punya senyawa alkaloid flavonoid dan alkaloid asam laurat. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, dua senyawa itu berfungsi sebagai pembunuh bakteri seperti Salmonella sp.

Kreasi sabun kertas itu mereka namakan Copas, akronim dari nama latin buah kelapa Cocos nusifera dengan nama latin daun dadap yakni Erythrina lithosperma. Tim berencana melanjutkan penelitian gagasan itu ke laboratorium kampus. Saat ini karena pandemi kampus Unpad masih tertutup untuk segala kegiatan.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus