Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Secara umum filologi merupakan cabang keilmuan yang berfokus pada perkembangan sejarah. Keilmuan ini bantu membuktikan keaslian teks-teks sastra, bentuk dan menentukan maknanya. Filologi juga menjadi cabang pengetahuan yang berhubungan dengan struktur, perkembangan sejarah, dan hubungan bahasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip World History Encyclopedia di situsnya worldhistory.org, filologi berasal dari istilah Yunani yang berarti cinta dan kata, atau secara harfiah artinya mencintai kata-kata. Filologi menjadi studi bahasa yang mengkaji sumber-sumber sastra, sejarah, dan linguistik yang umumnya dikaitkan dengan bahasa Yunani dan Latin Klasik, atau disebut filologia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui, studi filologi mulanya berasal dari Humanisme Renaisans Eropa yang berkaitan dengan Filologi Klasik. Namun, sejak itu keduanya digabungkan untuk diklasifikasikan menjadi studi bahasa Eropa dan non-Eropa.
Kembali mengutip World History Encyclopedia, studi filologi dibagi dalam empat cabang, mencakup filologi komparatif, filologi kognitif, penguraian, dan penyuntingan filologi.
1. Filologi kompartif
Filologi komparatif adalah cabang filologi yang menganalisis hubungan antar bahasa. Misalnya, kesamaan antara bahasa Latin dan Etruscan atau bahasa-bahasa lain yang tersebar di provinsi-provinsi Asia atau Afrika.
2. Filologi kognitif
Filologi kognitif mempelajari teks tertulis dan lisan dengan mempertimbangkan proses mental manusia. Ia menggunakan sains untuk membandingkan hasil penelitian menggunakan sistem psikologis dan buatan.
3. Penguraian
Penguraian menjadi cabang lain dari filologi yang melihat kebangkitan bahasa yang sudah mati, seperti yang dilakukan oleh Jean-Francois Champollion dalam penguraian Hieroglif dengan penggunaan Batu Rosetta, dan baru-baru ini oleh Michael Ventris dalam penguraian Linear B. Penguraian akan menjadi kunci untuk memahami bahasa yang masih sedikit dipahami seperti Linear A.
4. Penyuntingan filologi
Penyuntingan filologi mencakup studi teks dan sejarah, termasuk kritik tekstual. Cabang ini diciptakan sehubungan dengan tradisi panjang studi alkitab, khususnya dengan variasi manuskrip. Penyuntingan filologi melihat kepenulisan, tanggal dan asal teks untuk menempatkannya dalam konteks historisnya dan untuk menghasilkan 'edisi kritis' dari teks.
DELFI ANA HARAHAP