Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengukur Kekuatan Gempa, Apa Beda Magnitudo dan Skala Richter?

Beberapa tahun belakangan, otoritas gempa di beberapa negara mengganti penggunaan skala Richter menjadi magnitudo

17 Maret 2022 | 18.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa mengguncang Fukushima, Jepang, pada Rabu, 16 Maret 2022, pukul 23.34 waktu setempat. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 97 orang terluka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa tahun belakangan, otoritas gempa di beberapa negara mengganti penggunaan skala Richter menjadi magnitudo. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah menggunakan magnitudo sejak 2008 silam.

Apa perbedaan magnitudo dan skala Richter?

Menurut United States Geological Survey (USGS), magnitudo sebenarnya merupakan penyebutan untuk beberapa skala pengukuran kekuatan gempa. Ada empat skala magnitudo yang paling umum digunakan yaitu magnitudo lokal (local magnitude), magnitudo permukaan gelombang  (surface-wave magnitude), magnitudo gelombang tubuh (body-wave magnitude), dan magnitudo momen (moment magnitude).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Magnitudo merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Semakin besar gempa, makin tinggi pula angka magnitudo. Besaran magnitudo berdasarkan pengukuran gerakan maksimum yang direkam oleh seismograf, alat pengukur gempa. Skala magnitudo diklaim lebih akurat untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala Richter dan magnitudo momen memiliki kesamaan, satuan ukur menentukan kekuatan gempa. Bedanya, skala Richter lebih cocok untuk mengukur kekuatan gempa lokal, sedangkan magnitudo momen cakupannya lebih luas. Skala Richter dianggap tidak akurat untuk menentukan kekuatan gempa yang luas.

Kekuatan gempa yang diukur menggunakan magnitudo momen dicatat melalui energi seismik. Energi ini dipancarkan oleh sumber gempa, kemudian dicatat menggunakan seismograf. Data yang didapat dari analisis bentuk gelombang yang terekam, kemudian dihitung momen seismiknya.

Momen seismik yang menentukan seberapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan gelombang yang direkam. Momen seismik diubah menjadi besaran yang dirancang agar kisarannya sama dengan skala Richter.

Penggunaan skala Richter, kekuatan gempa diukur menggunakan amplitudo. Sedangkan amplitudo tidak menggambarkan energi lengkap dari gempa, karena pengukuran hanya berlaku rentang frekuensi dan jarak tertentu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus