Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Peluncuran seri prangko baru dari PT Pos Indonesia mengiringi peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin 30 Januari 2023. Seri prangko Seabad Observatorium Bosscha tersebut merupakan edisi perdana reguler untuk tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Serinya langka, seratus tahun sekali, juga dari sisi kuantitas jumlah cetaknya juga terbatas,” kata agen pos di Bandung, Gita Noviandi, Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prangko-prangko itu bergambar Karel Albert Rudolf Bosscha berlatar rangka kubah observatorium, teropong Zeiss, dan siluet sepasang orang berlatar planet seperti bumi. Harga prangko dua macam, Rp 10 ribu dan 5.000.
Menurut Gita yang juga kolektor benda filateli itu, seri prangko Seabad Observatorium Bosscha hanya dicetak 10 ribu full sheet, 3.000 set souvenir sheet, dan seribu set sampul hari pertama. Bisa jadi, kata dia, seri prangko baru ini akan jadi buruan para kolektor filateli di dalam dan luar negeri. “Sebulan ke depan mungkin harganya sudah dua kali lipat,” ujar dia.
Filatelis langganannya di luar negeri yang rutin membeli seperti dari Rusia, Amerika Serikat, dan Belanda. Pembelian minimalnya sekali pesan sebanyak sepuluh set prangko baru.
Gita menyayangkan PT Pos Indonesia tidak mengumumkan rencana penerbitan prangko Seabad Observatorium Bosscha sejak jauh hari. Dia membandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang mengumumkan suatu prangko baru setahun sebelumnya.
“Kalau caranya begitu, sebelum terbit mungkin prangkonya bisa sudah habis dipesan,” kata Gita. Dan, biasanya, dia mengungkapkan, setelah diterbitkan sesuai jumlah prangko yang diumumkan, tidak akan ada lagi cetak ulang.
Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan, rancangan prangko cetakan Perum Peruri dan PT Pos Indonesia itu menyerap sejarah, kiprah, dan aspirasi Observatorium Bosscha. Desainer prangko adalah Triyadi Guntur Wiratmo dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Di ruang pameran filateli, dipajang beberapa set koleksi perangko bertema keantariksaan dan Observatorium Bosscha seperti keluaran 1968.